Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balutan Petaka dalam Pusaran Tahta

13 September 2022   13:36 Diperbarui: 13 September 2022   14:15 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanah mengering. www.freepik.com

Tanah nan subur hasil melimpah, Alam yang indah lagi membawa berkah. Sayang berkali sayang, rakyat terhina dalam sumpah serakah. Laut yang indah membentang luas, memberi hasil tanpa batas. Hati bimbang ternyata yang tersisa hanya ampas

Minyak mengalir memperkaya segelintir tuan-tuan. Harga diri turun mengelabuhi orang awam. Tercekik sakit dalam kebijakan para penjahat kawakan. Disana mereka bersenang-senang dalam kekuasaan

Tunggulah kawan ketika alam mulai memberi tanda. Perlahan pasti bumi menggerutu dalam canda. Membawa peringatan pada kaum penguasa. Menenggelamkan wibawa dalam balutan tahta

Ingatlah engkau pada sumpah yang pernah kau ucap terbata-bata. Ketika segenap tawa berubah menjadi rentetan siksa. Rintihan luka menyengat kuat dalam setiap rasa. Kumpulan harta yang kau tumpuk dahulu kala kini datang mengundang petaka 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun