Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Tips Menegur Anak dengan Baik dan Bijak

Diperbarui: 30 Oktober 2021   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orangtua menegur anak.| Sumber: Freepik.com via parapuan.co

Biarin aja kan masih anak-anak

Pernah mendengar ucapan seperti diatas? Bagi saya, ucapan seperti ini sangat berbahaya jika pakai pada konteks yang tidak tepat.

Dalam keseharian saya sering mengamati orangtua yang membiarkan anak melakukan hal yang tidak tepat dan menganggap itu sebagai sebuah kewajaran dengan memakai dalih "masih anak-anak".

Uniknya lagi, orangtua seperti ini memiliki satu kesamaan, yaitu tidak mau ambil pusing alias kurang bijak dalam mendidik anak. 

Ajarkan Anak Adab Sejak Kecil

Anak-anak itu ibarat pohon bambu, saat kecil mudah untuk diluruskan, tapi jika sudah besar maka sifatnya akan keras dan sulit diluruskan. 

Disinilah peran orangtua untuk meluruskan hal-hal yang masih belum dipahami anak. Mirisnya, orangtua sering tanpa disadari menegur anak dengan cara yang salah, bahkan ada yang tidak pernah mengajari langsung saja menegur.

Sebelum menegur perbuatan anak, baik itu sebuah kesalahan atau kesengajaan, orangtua harus terlebih dahulu mengajari anak nilai-nilai yang inginkan.

Misalnya seperti ini. Jika orangtua ingin anaknya tidak mengotori rumah, maka ajarkan nilai kebersihan terlebih dahulu. Tentunya dengan memberi contoh dan mengajak anak terlibat dalam aktifitas membersihkan rumah.

Jadi, anak sudah memiliki input berbentuk ilmu yang sudah tertanam didalam kepalanya. Nah, jika kemudian anak mengotori ruangan rumah cukup arahkan mereka untuk membersihkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline