Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Cara Mengelola Pikiran untuk Lebih Positif dan Produktif

Diperbarui: 28 Mei 2020   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahukah anda bahwa 90% penyakit berawal dari pikiran negatif? dan tahukah anda kenapa hari anda tidak produktif? 

Baik, ditulisan ini saya akan membahas bagaimana proses pikiran dan efeknya bagi tubuh kita. Jika makanan memiliki efek samping bagi tubuh, maka pikiran jauh lebih memiliki efek samping, bahkan efek depan dan belakang bagi tubuh

Bayangkan anda bangun pagi kemudian yang ada dikepala anda hanya rasa cemas? Apakah hari anda akan bahagia? Jelas, jawabannya tidak! Ujung2nya pikiran cemas mengarah ke hal buruk yang memiliki efek tidak sehat bagi badan. 

Nah, bagaimana jika saat bangun tidur pikiran anda fresh dan penuh semangat. Apakah hari anda akan lebih baik? Jelas! energi positif dari pikiran yang bersih akan mengarahkan kita ke hal yang baik dan berakhir produktif. 

Ada orang yang mengawali hari dengan sejuta masalah, akhirnya sepanjang hari ia akan meratapi masalah yang sebenarnya hanya hasil pikirannya. Belum tentu masalah itu berbentuk nyata, tapi karena pikiran sudah membentuk ya maka masalah akan datang. 

Banyak juga orang yang dalam hidupnya memiliki masalah, namun pikirannya positif. Alhasil, jalan keluar dari setiap masalah terbuka sehingga hidupnya lebih produktif. 

Pikiran layaknya sebuah gerbang! Jika gerbang itu kita buka untuk hal-hal positif maka tentu kita menjadi positive thinker. Sebaliknya, jika gerbang ini selalu terbuka untuk hal-hal negatif maka secara perlahan kita menjadi negative thinker. 

Menjadi produktif harus diawali dengan kemampuan mengatur pikiran secara benar. Jangan buka gerbang pikiran kita untuk sesuatu yang merugikan. Kenapa? Karena jika pikiran kita terlalu aktif menerima hal negatif maka energi kita akan terserap untuk hal-hal buruk. 

Analoginya seperti ini. Ambillah satu botol air mineral yang kosong, kemudian siapkan air bersih dan air limbah. Jika botol tersebut terus diisi air bersih apakah ia akan terus jernih? Tentu anda tahu jawabannya. Lantas, jika yang kita isi air limbah, apakah botol tadi terlihat jernih? 

Pikiran kita tergantung dari apa yang kita isi. Jika setiap hari kita mengisinya dengan sesuatu yang bersih maka kita akan mudah berpikir jernih. Tapi 90% yang masuk ke pikiran kita mengandung hal negatif, maka cara berpikir kita juga akan bermasalah. 

Apa yang kita baca dan apa yang kita dengar akan menjadi sumber informasi yang perlahan membentuk cara kita berpikir. Maka penting kita menjaga kedua pancaindra ini untuk mengfilter sumber informasi yang baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline