Lihat ke Halaman Asli

Maswati Amatillah

Universitas Darussalam Gontor

Mengenal Diplomasi Moral Rasulullah

Diperbarui: 23 September 2022   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rasulullah memandang diplomasi sebagai sebuah sarana untuk mencapai tujuan, dan sarana itu sama pentingnya denga tujuan. Jika tujuan itu mulia maka tidak pantaslah jika tujuan itu diraih dengan sarana yang tidak baik sehingga Rasulullah memberikan basis moral dalam diplomasi dan seni negosiasi. Rasulullah menggunakan diplomasi tanpa adanya prinsip-prinsip yang menyimpang sari ajaran islam. Rasulullah selalu mampu melakukan negosiasi dalam banyak masalah bahkan sekompleks apapun dengan cara yang tenang penih kesabaran dan amanah.

Semu sifat-sifat rasulullah memiliki nilai-nilai Rabbani dan menjadi pusat perhatian banyak orang. Tidak ada yang lebih berharga dari kesopanan, kerendahan hati, toleransi dalam upaya menjaga keberlangsungan negosiasi dan diplomasi. Karena sifat pemarah, kasar dan rasa ingin menang sendiri menjadi halangan berat bahkan menghancurkan proses negosiasi. Dalam Al-Qur'an menjelaskan bagaimana sifat Rasulullah yang patut untuk kita contoh. Ayat Al-qur'an itu adalah sebagai berikut,

"Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu," (QS. Ali Imraan 3:159)

Kualitas moral yang disebutkan dalam Al-Qur'an adalah kualitas dalam sikap benar, benar dalam ucapan dan perbuatan.  Seseorang tidak akan sanggup melakukan negosiasi jika dia memiliki sikap mendua dan tidak sabar, ceroboh dan suka melakukan tipu daya karena dalam diplomasi Islam tipu daya dan trik-trik jahat tidak memiliki tempat. Diplomasi dalam islam merupakan sesuatu yang bersih dan penuh kejujuran dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan yang luas.

Oleh sebab itu kejujuran dan keimanan sangatlah ditekankan, karena sangat tidak mungkin membayangkan seseorang yang baik tanpa memiliki moral yang baik dan dalam hal diplomasi ini jauh lebih penting untuk dipegang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline