Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran (Boleh) Jarak Jauh, tapi Jangan Sampai Murid Kencing Sambil Berlari

Diperbarui: 10 Juni 2021   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran Jarak Jauh (kompas.com)

Gegara pandemi covid-19 sekolah harus melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Setahun lebih PJJ telah berlangsung.

Banyak tantangan dalam pelaksanaan PJJ. Tidak semua guru dan murid mempunyai perangkat teknologi yang memadai. Bukan hanya yang di pelosok. Di kota besar pun banyak yang kesulitan menyiapkan sarana PJJ.

Tapi pembelajaran haruslah tetap berjalan. Tidak harus menunggu sempurna sepenuhnya. Maksimalkan sarana yang ada. Ibaratnya tak ada rotan akar pun jadi.

Kendala lain yang ditemui selama PJJ. Ketiadaan interaksi guru-murid secara langsung. Perlu waktu untuk adaptasi Ketika tiba-tiba harus melaksanakan PJJ. 

Guru seakan tak dapat menjangkau muridnya. Sementara murid merasa lepas dari pantauan gurunya. Akibatnya tidak sedikit murid yang seperti kuda lepas dari kendali.

Belajar di alam (kompasiana.com)

Merdeka belajar mendapatkan momennya pada saat pandemi ini. Dalam artian murid bisa belajar di mana saja, dari siapa saja dan kapan saja.

Memang sekarang bukan jamannya teacher centris. Paradigmanya sudah bergeser ke student centris. Murid yang menjadi pusat pembelajaran.

Tapi bukan berarti murid bisa bebas belajar. Belajar semau-maunya mereka. Tetap saja ada aturan mainnya. Ada rambu-rambu yang harus dipatuhi. 

Kita tentu sepakat. Mau belajar tatap muka atau secara virtual. Aturan dan tata tertib harus ditegakkan. Seperti peribahasa di mana bumi dipijak di situlah langit harus dijunjung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline