Lihat ke Halaman Asli

Fathan Muhammad Taufiq

TERVERIFIKASI

PNS yang punya hobi menulis

Zaini, Menggeliat Lewat Klinik Kopi Gayo

Diperbarui: 31 Januari 2020   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1, Zaini, pelopor edukasi petani kopi Gayo (Doc. FMT)

Sosok laki-laki berusia 54 tahun, berbadan tegap, berkulit agak gelap ini sudah tidak asing bagi para petani maupun institusi yang terkait dengan budidaya kopi arabika Gayo, khususnya di Kabupaten Aceh Tengah. 

Zaini, nama laiki-laki ini, bahkan sudah dikenal di seantero Sumatera Utara mulai dari Tanah kario, Simalungun, Tapanuli Utara, Mandailing Natal sampai Tapanuli Selatan. 

Petani kopi Gayo yang sangat atu seluk beluk budidaya kopi ini memang pernah beberapa tahun dikontrak oleh perusahaan dan pemerintah daerah di beberapa kabupaten di provinsi Sumatera Utara untuk menjadi pembina sekaligus motivator bagi petani kopi disana.

Sebagai petani kopi, Zaini memang tidak pernah setengah-setengah, seluruh pemikiran dan tenaganya total dia curahkan untuk budidaya kopi yang baik. 

Dia tidak Cuma pahan teroi yang dia dapat dari berbagai literasi, tapi dia juga piawai mempraktekkannya. $ hektar kebunnya di Atu Lintang, adalah bukti keseriusannya dalam usaha tani kopi arabika. Berkat pengalaman dan kepiawaiannya inilah, Zaini sering diminta untuk memberikan motivasi dan pembinaan kepada petani kopi di daerahnya.

Gambar 2, Kebun Kopi milik Zaini yang terawat dengan sangat baik (Doc. FMT)

Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Maju Bersama adalah wadah baginya untuk menampung para petani yang ingin belajar serius tentang budidaya kopi. 

Tanpa pamrih, tanmpa memungut biaya, secara swadaya dia terus berupaya membina petani di daerahnya agar mampu menaikkan produktivitas kopi mereka. Ini yang kemudian membawanya ke Istana Negara pada tahun 2015 yang lalu sebagai Juara Kedua P4S tingkat Nasional.

Keberhasilannya ini pula yang membuat dia akhirnya dilirik oleh NGO Conservation Internasional Indonesia (CII) untuk bergabung dalam pembinaan dan rehabilitasi kopi rakyat di berbagai daerah.

Dirikan Klinik Kopi Gayo
Sekitar 4 Tahun melanglang buana di beberapa kabupaten di Sumatera Utara, Zaini tetap tidak melupakan tanah kelahirannya. Meski di daerah lain dia digaji cukup besar, tapi keinginanya untuk terus berbuat bagi petani kopi di daerahnya, membuatnya memutuskan untuk kembali ke Gayo.

Keinginannya untuk berbuat bagi daerah, kemudian dia wujudkan dengan mendirikan Klinik Kopi Gayo yang menjadi wadah edukasi bagi siapa saja yang ingin belajar tentang kopi Gayo.

Berada di alam perdesaan khas daerah pegunungan, klinik konsultasi yang berada di Desa Gele Lah, Belang Gele, Aceh Tengah ini memang menjadi tempat yang nyaman untuk belajar tentang seluk beluk kopi.

dokpri

Gambar 3, Klinik Kopi Gayo, tempat belajar dengan suasana santai dan nyaman (Doc. FMT)

Ide mendirikan Klinik Kopi ini bermula dari keprihatinanya bahwa di daerah ini belum ada lembaga yang khusus memberikan pencerdasan kepada petani kopi, padahal kopi merupakan komoditi andalan yang menjadi tulang punggung perekonomian di daerah ini. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline