Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Zaini, Menggeliat Lewat Klinik Kopi Gayo

30 Januari 2020   12:44 Diperbarui: 31 Januari 2020   15:57 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Zaini, pelopor edukasi petani kopi Gayo (Doc. FMT)

Sosok laki-laki berusia 54 tahun, berbadan tegap, berkulit agak gelap ini sudah tidak asing bagi para petani maupun institusi yang terkait dengan budidaya kopi arabika Gayo, khususnya di Kabupaten Aceh Tengah. 

Zaini, nama laiki-laki ini, bahkan sudah dikenal di seantero Sumatera Utara mulai dari Tanah kario, Simalungun, Tapanuli Utara, Mandailing Natal sampai Tapanuli Selatan. 

Petani kopi Gayo yang sangat atu seluk beluk budidaya kopi ini memang pernah beberapa tahun dikontrak oleh perusahaan dan pemerintah daerah di beberapa kabupaten di provinsi Sumatera Utara untuk menjadi pembina sekaligus motivator bagi petani kopi disana.

Sebagai petani kopi, Zaini memang tidak pernah setengah-setengah, seluruh pemikiran dan tenaganya total dia curahkan untuk budidaya kopi yang baik. 

Dia tidak Cuma pahan teroi yang dia dapat dari berbagai literasi, tapi dia juga piawai mempraktekkannya. $ hektar kebunnya di Atu Lintang, adalah bukti keseriusannya dalam usaha tani kopi arabika. Berkat pengalaman dan kepiawaiannya inilah, Zaini sering diminta untuk memberikan motivasi dan pembinaan kepada petani kopi di daerahnya.

Gambar 2, Kebun Kopi milik Zaini yang terawat dengan sangat baik (Doc. FMT)
Gambar 2, Kebun Kopi milik Zaini yang terawat dengan sangat baik (Doc. FMT)
Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Maju Bersama adalah wadah baginya untuk menampung para petani yang ingin belajar serius tentang budidaya kopi. 

Tanpa pamrih, tanmpa memungut biaya, secara swadaya dia terus berupaya membina petani di daerahnya agar mampu menaikkan produktivitas kopi mereka. Ini yang kemudian membawanya ke Istana Negara pada tahun 2015 yang lalu sebagai Juara Kedua P4S tingkat Nasional.

Keberhasilannya ini pula yang membuat dia akhirnya dilirik oleh NGO Conservation Internasional Indonesia (CII) untuk bergabung dalam pembinaan dan rehabilitasi kopi rakyat di berbagai daerah.

Dirikan Klinik Kopi Gayo
Sekitar 4 Tahun melanglang buana di beberapa kabupaten di Sumatera Utara, Zaini tetap tidak melupakan tanah kelahirannya. Meski di daerah lain dia digaji cukup besar, tapi keinginanya untuk terus berbuat bagi petani kopi di daerahnya, membuatnya memutuskan untuk kembali ke Gayo.

Keinginannya untuk berbuat bagi daerah, kemudian dia wujudkan dengan mendirikan Klinik Kopi Gayo yang menjadi wadah edukasi bagi siapa saja yang ingin belajar tentang kopi Gayo.

Berada di alam perdesaan khas daerah pegunungan, klinik konsultasi yang berada di Desa Gele Lah, Belang Gele, Aceh Tengah ini memang menjadi tempat yang nyaman untuk belajar tentang seluk beluk kopi.

dokpri
dokpri
Gambar 3, Klinik Kopi Gayo, tempat belajar dengan suasana santai dan nyaman (Doc. FMT)
Gambar 3, Klinik Kopi Gayo, tempat belajar dengan suasana santai dan nyaman (Doc. FMT)
Ide mendirikan Klinik Kopi ini bermula dari keprihatinanya bahwa di daerah ini belum ada lembaga yang khusus memberikan pencerdasan kepada petani kopi, padahal kopi merupakan komoditi andalan yang menjadi tulang punggung perekonomian di daerah ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun