Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Menulis Makna (74): Keajaiban Cinta dalam Membangun Siklus Kebaikan dan Kebahagiaan

Diperbarui: 26 September 2021   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi. churchleaders.com

Cinta menyembuhkan orang -- baik mereka yang memberi maupun yang menerima. (Carl Menninger)

Cinta mudah sekali diucapkan sebagai kata yang memberi keharuman dan kelegaan rasa pada yang mengucapkannya maupun yang mendengarkannya. Cinta seakan-akan menjadi angin segar di antara setiap pribadi yang terjalin dalam jejaring rasa yang mengikat dan menghubungkan satu sama lain pada sebuah asa yang begitu mengagumkan dan mempesona. Dan cinta menjadi aroma tersendiri yang menggerakkan jiwa untuk berbagi dan menerima dalam sebuah hubungan timbal balik yang merajut kedekatan dan kelekatan pada benang merah kehidupan yang menyatukan dalam ikatan batin.

Cinta yang hanya meluncur dalam kata-kata senantiasa mudah didengar dan mudah pula lenyap dalam hitungan detik bersama angin kehidupan yang menjadikannya layaknya daun jatuh dan terbang melayang menjauh tak tahu entah ke mana perginya seiring hembusan angin menembus kekosongan dunia antara bumi dan langit. 

Cinta yang terucap begitu saja akan menjadi kata indah yang kehilangan makna dalam menembus nurani dan budi yang seharusnya menciptakan karsa yang mengulurkan tangan pada rasa peduli dan penuh hormat pada hakikat manusia sebagai makhluk yang layak dicintai dan dikasihi sepanjang masa.

Illustrasi. www.ibelieve.com

Cinta sejatinya mengkolaborasi hati dan budi yang mampu mengolah jiwa dan raga dalam kesatuan yang bulat untuk membuka segala kebaikan dan kasih pada sesama dalam ketulusan dan kerelaan yang menjadikan pribadi begitu berharga karena siap berbagi demi harkat dan martabat sesama. Bertekun dalam cinta kasih di dalam diri sejatinya membangun habitus baik dalam diri dengan segala nilai-nilai kehidupan yang sangat berharga sehingga dengan mudah untuk berbagi dan berbahagia bersama sesama dalam kesatuan dengan segala daya semesta yang dilindungi selalu oleh Sang Pencipta.

Cinta yang berbuah nyata dalam perbuatan adalah sebuah cinta yang tidak akan kehilangan makna berharga di dalamnya. Cinta yang begitu agung nyata dalam tindakan senantiasa menjadi air kehidupan yang terus mengalir dan mengairi seluruh jiwa yang membutuhkannya sehingga menjadikannya segar dan siap berbagi kebahagiaan dalam karsa dan karya. 

Cinta yang terus-menerus teraktualisasi dalam setiap langkah kehidupan bersama dengan sesama dan semesta akan menjadi siklus kebaikan dan kepedulian yang tak akan terputus di dunia ini sehingga betapa indah dan mengagumkannya perputaran cinta nyata itu karena tak akan terputus dalam kekosongan dan kehampaan di tanah tandus kehidupan yang membunuh jiwa.

Illustrasi. uscatholic.org

Orang yang mampu mencintai diri sendiri dan sesama adalah orang yang bahagia dan sembuh dari segala luka-luka batin dalam kehidupan ini karena cinta yang tulus menyembuhkan dan menghapuskan dendam, amarah, pemberontakan diri, iri hati, merendahkan diri sendiri, kesombongan, dan segala hal yang menjadikan manusia jatuh pada sisi gelap kehidupan. 

Berani mencintai dengan tulus adalah sebuah proses penyembuhan diri yang akan menghantarkan diri pada sisi terang dalam kehidupan sehingga manusia boleh menghidupi hidup ini dengan hal-hal baik, seperti rasa memaafkan, ketenangan jiwa, kejernihan pikiran, rendah hati, peduli, dan segala kebaikan dan kebajikan dalam hidup.

Lebih hebatnya lagi, mencintai tidak hanya menyembuhkan diri sendiri tetapi juga mampu menyembuhkan segala luka mereka yang dicintai. Kebaikan dan kepedulian yang diterimanya senantiasa membuka kesadaran hati dan budinya bahwa hidupnya begitu berharga dan masih ada orang di dunia ini yang menghargai hidupnya bahkan peduli begitu besar pada hidupnya. Cinta menjadi begitu indah sekaligus bermakna bagi setiap pribadi yang terjalin di dalamnya dalam olah rasa yang begitu menggerakkan, menyembuhkan, dan membahagiakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline