Lihat ke Halaman Asli

Marius Gunawan

TERVERIFIKASI

Profesional

Siapa yang Paling Dipercaya Rakyat?

Diperbarui: 28 Mei 2025   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo - Gibran (detik.com)

"Kepercayaan itu seperti kaca---sekali retak, sulit untuk kembali utuh."
--- Peribahasa lama

Hasil survei Indikator Politik Indonesia kembali memantulkan cermin realitas relasi antara rakyat dan institusi negara. Dalam survei terbaru terhadap 1.286 responden yang dilakukan melalui metode double sampling (margin of error 2,8%, tingkat kepercayaan 93%), terungkap bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Presiden menempati urutan teratas dalam hal kepercayaan publik.

TNI dipercaya oleh 85% responden, disusul Presiden dengan 82%. Di posisi ketiga, Kejaksaan Agung memperoleh kepercayaan sebesar 76%. Namun di sisi berlawanan, partai politik justru menjadi lembaga yang paling tidak dipercaya, dengan hanya 65,6% responden menyatakan kepercayaannya.

Apa makna angka-angka ini dalam konteks politik Indonesia saat ini, di mana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka baru saja resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia?

Modal Politik Prabowo-Gibran: Dukungan yang Menjadi Bekal Sekaligus Beban

Kepercayaan publik terhadap Presiden---yang kini secara resmi dipegang oleh Prabowo Subianto---merupakan modal sosial dan politik yang sangat strategis. Ia bukan hanya simbol kepercayaan terhadap figur Prabowo, tetapi juga harapan akan pemerintahan yang kuat, stabil, dan berpihak pada rakyat. Kepercayaan ini sekaligus menjadi warisan politik dari pemerintahan sebelumnya yang harus dijaga, serta menjadi ujian pertama bagi duet Prabowo-Gibran dalam memimpin bangsa.

Prabowo yang selama ini dikenal dengan gaya kepemimpinan tegas dan nasionalis, kini memiliki tanggung jawab besar untuk membuktikan bahwa kepercayaan 82% responden bukanlah semata hasil pencitraan, tetapi refleksi dari harapan konkret terhadap masa depan. Gibran, sebagai representasi generasi muda, juga membawa beban simbolik: bahwa politik tidak hanya milik generasi tua, melainkan ruang pembuktian anak muda dalam membangun negeri.

Seperti kata filsuf politik Niccol Machiavelli, "It is better to be feared than loved, if you cannot be both." Namun dalam konteks demokrasi Indonesia, cinta dan kepercayaan dari rakyat adalah aset yang lebih langgeng dibanding ketakutan---karena rakyat yang percaya adalah rakyat yang siap mendukung, tetapi juga cepat kecewa bila harapan mereka dikhianati.

Mengapa TNI dan Presiden Dipercaya?

Tingginya kepercayaan terhadap TNI mencerminkan persepsi publik yang masih melihat institusi militer sebagai benteng pertahanan negara yang netral dan profesional. Sejak reformasi, TNI relatif berhasil membangun citra non-politik dan fokus pada perannya menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.

Sementara itu, Presiden---baik dalam era Jokowi sebelumnya maupun kini di era Prabowo---masih mendapat kepercayaan publik karena persepsi terhadap stabilitas politik, pembangunan infrastruktur, dan citra kepemimpinan yang "dekat" dengan rakyat. Di era transisi ini, Prabowo tampaknya mewarisi sebagian besar ekspektasi tersebut, dan akan dinilai publik berdasarkan kemampuannya melanjutkan dan memperbaiki capaian sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline