Lihat ke Halaman Asli

Mario Amarya

Freelance

Chelsea FC: Berjaya di Era Abramovich, Merana di Era Todd Boehly

Diperbarui: 28 Februari 2024   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Chelsea FC. Sumber: Getty Images (Jonathan Brady)

Membuang emas demi mendapatkan berlian mewah, namun justru yang didapatkan adalah perunggu yang sudah usang. Itulah yang sedang dialami salah satu klub EPL asal London, Chelsea FC. Chelsea FC membuang Roman Abramovich yang sudah memberikan banyak gelar, dan menggantinya dengan Todd Boehly yang justru membuat The Blues semakin merana. Itulah kenyataannya. 

Semenjak Chelsea menjadi milik Todd Boehly yang berasal dari Amerika Serikat dari Juni 2022, Chelsea kembali lagi ke 'setelan pabrik' dan menjadi klub papan tengah. 

Selain itu, Chelsea tidak pernah lagi meraih beberapa gelar juara. Bahkan, ketika awal musim 2023-24 mendatangkan pelatih Mauricio Pochettino pun Chelsea juga masih belum stabil dan kini sering naik turun klasemen dari 10 ke 11. 

Sungguh sangat miris sekali. Padahal awal musim 2023-24 Boehly memecahkan rekor transfer dengan membeli banyak pemain dengan harga yang sangat fantastis. Namun, semua pemain yang dibeli itu tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya.

Berjaya saat bersama Abramovich, menderita bersama Todd Boehly

Gelar UCL musim 2020-21, gelar UCL terakhir Chelsea di era Abramovich. Sumber: getty images (Visionhaus)

Ketika masih era kepemilikan Roman Abramovich selama 19 tahun (2003-2022), Chelsea sudah meraih 21 gelar juara termasuk 5 Piala EPL dan 2 Piala UCL (2012 &2021). Dan di era Roman Abramovich, Chelsea dilatih oleh beberapa pelatih beken dan spesialis juara seperti Jose Mourinho, Guus Hiddink, Antonio Conte, Carlo Ancelotti, hingga yang terakhir adalah Thomas Tuchel. 

Namun, era keemasan yang sudah dibangun selama 19 tahun sirna imbas perang Ukraina dan Rusia. Seperti yang diketahui, Abramovich memang berasal dari Rusia. Dan karena hal inilah, pihak Inggris meminta Abramovich untuk meninggalkan Chelsea. Memang sangat tragis sekali untuk The Blues, yang menjadi 'korban politik' dari perang Rusia dan Ukraina dan juga kekejaman Liga Inggris. 

Setelah Abramovich pergi dan menjual Chelsea, Chelsea jatuh ke tangan pemilik asal Amerika Serikat bernama Todd Boehly. Padahal santer dirumorkan bahwa Chelsea akan dibeli oleh investor asal Arab. 

Saat awal kedatangannya, Thomas Tuchel masih bertahan namun Chelsea selalu meraih hasil kurang memuaskan. Kadang imbang, kadang juga kalah. Karena hal inilah Tuchel kemudian dipecat dan menjadi pelatih pertama yang dipecat di era Todd Boehly. 

Di musim 2022-23, Todd Boehly kemudian menunjuk Graham Potter yang saat itu sedang naik daun karena berhasil membawa Brighton & Hove Albion merangsek ke papan tengah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline