Lihat ke Halaman Asli

Mario Amarya

Freelance

FC Barcelona: Dari Krisis Keuangan hingga Ditinggal Hengkang Xavi Hernandez

Diperbarui: 29 Januari 2024   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo FC Barcelona. Sumber: getty images (SOPA Images)

Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga pula. Mungkin ungkapan inilah yang cocok dan yang sedang dialami oleh FC Barcelona yan sekarang ini. Kondisi klub yang mengalami krisis keuangan setelah ditinggal Messi, Suarez, dan Neymar, yang membuat presiden Joan Laorta harus memakai tuas ekonomi untuk menambal kondisi FC Barcelona. 

Belum berakhir dengan krisis keuangan, muncullah krisis air bersih yang melanda FC Barcelona di Training Ground mereka. Dan krisis tersebut juga membuat para pemain serta staff dan juga pelatih tentunya kesulitan dalam mendapatkan air bersih. 

Seakan mendapatkan 'kutukan' dan bencana yang tiada henti, kini FC Barcelona juga diperhadapkan lagi dengan situasi yang lebih sulit dan runyam dari 2 krisis tersebut: Xavi memutuskan untuk hengkang di akhir musim! Ya, Xavi memutuskan untuk hengkang dari Barcelona di akhir musim selisih hampir seminggu Jurgen Klopp juga menyatakan dirinya akan hengkang dari Liverpool. Dan pernyataan Xavi tersebut juga sudah dikonfirmasi oleh Fabrizio Romano. 

Xavi meninggalkan klub masa mudanya yang dalam keadaan berantakan

Xavi Hernandez memutuskan untuk hengkang dari FC Barcelona sebagai pelatih di akhir musim ini. Sumber: getty images (Alex Caparros)

Berbeda dengan Jurgen Klopp yang akan meninggalkan Liverpool akhir musim dengan semua prestasi dan gelar juara yang sudah diraih dan didapatkan, Xavi Hernandez malah meninggalkan klub masa mudanya yang pernah ia bela selama 17 tahun sebagai pemain dengan kondisi yang berantakan. 

Xavi yang pensiun di tahun 2019 setelah membela Al Sadd di Liga Qatar, beralih profesi menjadi pelatih Al-Sadd selama 2 tahun, yaitu di tahun 2019 hingga 2021. Dan di tahun 2021, barulah Xavi menjadi pelatih Barcelona hingga sekarang. 

Namun, kehebatannya sebagai mantan pemain Barcelona ternyata berbanding terbalik dengan menjadi pelatih. Selama hampir 3 tahun menjadi pelatih Barcelona, Xavi justru 'angin-anginan' dan gagal mempersembahkan banyak trofi untuk El Barca. 

Di UCL musim 2021-22 & 2022-23 pun Xavi malah membuat FC Barcelona tersingkir dari fase grup dan terlempar serta tersingkir juga dari 2 edisi UEL. Dan selama hampir 3 tahun menjadi pelatih Barcelona tersebut, Xavi hanya baru mendapatkan 2 gelar juara bersama Barcelona, yaitu La Liga & Supercopa musim 2022-23 lalu. Memang di UCL musim 2023-24 ini, Xavi akhirnya berhasil membawa Barcelona lolos dari fase grup. 

Namun itupun tidak dengan penampilan terbaiknya. Dan di fase 16 besar nanti, Barcelona justru akan menghadapi Napoli yang di msuim Serie A 2023-24 ini juga sama seperti FC Barcelona, angin-anginan. 

Di La Liga msuim 2023-34 ini sendiri, posisi klasemen Barcelona juga tidak konsisten dan selalu naik turun dari posisi 3 ke posisi 4. Dan yang terbaru, kekalahan melawan Villareal di kandang Barca sendiri membuat Lewandowski dkk turun ke posisi 4 dibawah Atletico Madrid. Dan setelah kekalahn dari laga itulah, Xavi membuat pernyataan mengejutkan bahwa dia akan meningalkan Barcelona sebagai pelatih di akhir musim. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline