Lihat ke Halaman Asli

Hak.Kita.Bersama

@hak.kita.bersama

Rasa

Diperbarui: 14 Desember 2023   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Namanya juga perasaan, tiada yang tau kapan ia akan datang dan pergi.

Apa yang dirasa juga tiada yang tau, kecuali siempunya rasa.

Rasa-rasanya hati ini sudah cukup lelah menghadapi semua drama sepanjang hari.

Jikalau bisa ingin rasanya raga ini beristirahat sejenak, menjauh dari hiruk-pikuk jalanan ibu kota.

Menutup mata dan telinga dari kekerasan duniawi.

Mencari setitik ketenangan dari semua kekacauan dunia.

Kapan rasa cemas terus-menerus ini berubah menjadi damai.

Kapan hidup ini menemukan maknanya.

Kunanti dan kunanti, tapi tidak pernah terjadi.

Sampai kapan diri ini menunggu hingga hampa hilang berubah menjadi asa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline