Lihat ke Halaman Asli

Marahalim Siagian

TERVERIFIKASI

Konsultan-sosial and forest protection specialist

Sirih Pinang Dulu, Baru Bicara

Diperbarui: 15 April 2022   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuk sirih pinang yang dijajakan di Papua Barat (Marahalim Siagian)

Sirih-pinang, begitu biasanya disebut, adalah kudapan sehari-hari yang populer di Papua Barat pada kalangan tua dan mudanya. 

Selain di Papua, komunitas penikmat sirih di Indonesia cukup banyak. Di Indonesia bagian barat, bagian sirih yang dikonsumsi adalah daunnya.

Sementara komunitas penikmat sirih di Indonesia bagian tengah dan timur lebih suka buah sirihnya.

Komunitas penikmat sirih di Indonesia bagian barat antara lain, Batak, Melayu, Talang Mamak, hingga Minangkabau.

Jika kita elaborasi lebih jauh, komunitas penikmat sirih yang masih bertahan hingga 'jaman now' adalah komunitas Karo, Batak Toba, Simalungun hingga Dairi yang berbatasan dengan Aceh. Jumlahnya sekarang sudah jauh berkurang, orang muda sudah malu menyirih.

Moda transportasi untuk menjangkau distrik-distrik yang berada di Teluk Bintuni Papua Barat (Marahalim Siagian)

Kerja lapangan di sejumlah distrik di Papua Barat (Dokpri)

Sirih bukan hanya kudapan sehari-hari. Sirih juga berguna untuk kesehatan. Zat yang dikandung sirih dapat menjaga higienitas mulut serta kesehatan gigi.

Lebih dari itu, sirih pinang posisinya tidak terlepas dari adat-istiadat masyarakat kita. 

Dalam pergaulan sehari-hari, fungsi sosial sirih, serupa kabel untuk menjalin pertemanan baru. Tawarkanlah sirih pinang dahulu baru terasa lancar membuka percakapan dengan orang lain.

**

Jika komunitas penikmat sirih di bagian Indonesia barat lebih suka mengunyah daunnya, di Indonesia bagin tengah dan timur, bagian sirih yang dimakan adalah buahnya.

Buah sirih yang masih segar warnanya hijau, panjang dan besarnya sedikit lebih besar dari cabe keriting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline