Lihat ke Halaman Asli

M. Ali Amiruddin

TERVERIFIKASI

Guru SLB Negeri Metro

Berani Utang Pay Later? Ini Risikonya

Diperbarui: 12 Mei 2025   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Siapa yang tidak mengenal sistem pembayaran ditunda? Atau dalam bahasa gaulnya "pinjam dulu seratus" yang saat ini masih booming di dunia keuangan. 

Yap, paylater adalah salah satu solusi paling mudah untuk mendapatkan sesuatu. Kurang lebih inilah yang dikatakan para bintang iklannya.

Pembiayaan ini memberikan kesan memudahkan kita membayar sesuatu, meskipun sama sekali tidak mempunyai uang. Kita diberikan keluasan untuk berhutang demi mendapatkan barang.

Ada banyak lembaga keuangan online (e commerce) yang sengaja mempromosikan pembayaran jenis "bayar nanti" ini. Semua lembaga tersebut begitu jor-joran membuat iklan agar bisa menarik sebanyak-banyaknya pembeli atau peminjam.

Nah, jika kita termasuk orang yang mendang-mending, bakalan pernah merasakan bagaimana mendapatkan rayuan gombal agar kita mau membeli dulu dan bayarannya belakangan.

Dalam bahasa kerennya adalah kita dipinjami uang digital karena memang hanya angka, selanjutnya kita bisa membeli barang sesuai dengan pinjaman yang telah kita sepakati dengan bunga yang bervariasi. Yang menurut lembaga peminjamnya sangat-sangat kecil, tapi ketika kita benar-benar menggunakan paylater, barang yang semula murah tiba-tiba menjadi mahal. Harga yang semula hanya ratusan 100 ribuan, karena menggunakan pay later bisa jadi 300 ribuan. 

Jika kita adalah sosok yang memang sukanya berhutang, tentu adanya paylater ini dianggap solusi cepat tanpa berpikir bagaimana caranya punya uang dulu demi mendapatkan sesuatu. 

Namun, bagaimana caranya memperoleh sesuatu tanpa berpikir apakah besok bisa membayar atau tidak. Kira-kira apakah penghasilan kita sudah bisa dijadikan agunan untuk membayar cicilan tersebut? Atau kita memang suka menganggap remeh sebuah hutang, jadi jika suatu saat tidak mampu membayar, maka ujung-ujungnya nomer penagih kita blokir dan hp kita jual. Ya, kan?

Pernah memakai jasa paylater, dan itu sangat membantu yang kesulitan uang

Jika ditilik dari fungsi paylater adalah ingin memudahkan konsumen mendapatkan barang yang diinginkan dengan persyaratan tertentu. 

Syarat yang diminta biasanya harus mengisi seluruh form yang diberikan, berupa identitas diri, keluarga, pekerjaan, nomor yang bisa dihubungi, nomor saudara atau anak kandung, dan yang tak kalah pentingnya kita harus mau menyerahkan kopian KTP atau kita mau difoto sambil senyum dengan menunjukkan KTP aktif. 

Hal tersebut untuk memastikan bahwa identitas kita adalah benar-benar manusia yang masih hidup dan pemilik sah identitas tersebut. Dan setelah semua proses selesai, pihak pemberi pinjaman akan memberikan konfirmasi bahwa kita bisa melakukan pinjaman tersebut.

Setelah semua proses dilakukan, kita akan mendapatkan notifikasi dan otp bahwa kita sudah bisa bertransaksi dengan lembaga pembiayaan yang kita inginkan dengan terlebih dahulu memasukkan password-nya.

Nah, saat ini banyak sekali yang memberikan iming-iming pijaman dari mulai ratusan ribu sampai ratusan juta dengan bunga yang bervareasi tergantung seberapa lama kartu kita gunakan atau seberapa besar cicilan yang kita harus bayarkan.

Itu semua adalah proses untuk mendapatkan pinjaman online, meskipun kita sama sekali tidak pernah mengenal siapa sebenarnya yang memberikan pinjaman tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline