Lihat ke Halaman Asli

Kearifan Lokal sebagai Implementasi Filosofi Pendidikan KHD

Diperbarui: 22 Januari 2023   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak mampu hidup sendiri. Dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan tempat tinggal, manusia harus mampu beradaptasi dan berkolaborasi. Upaya yang dapat dilakukan adalah belajar sepanjang hayat.  Banyak hal yang dapat kita implementasikan dalam pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Konsep memanusiakan manusia, memberikan kemerdekaan belajar kepada siswa, guru menjadi teladan, semangat dan dorongan untuk terus belajar sebagai implementasi Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani harus benar-benar dapat dihadirkan di kelas.

Penguatan karakter siswa sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat dilaksanakan melalui implementasi nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan untuk menebalkan laku siswa dalam menuntun kekuatan kodrat alam dan kodrat jaman. Kearifan lokal merupakan nilai-nilai, norma, hukum-hukum dan pengetahuan yang dibentuk oleh ajaran agama, kepercayaan-kepercayaan, tata nilai tradisional dan pengalaman-pengalaman yang diwariskan oleh leluhur yang akhirnya membentuk sistem pengetahuan lokal yang digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sehari-hari oleh masyarakat. 

Beberapa contoh nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter siswa sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya antara lain : Bersih dusun, sambatan, nyinom/ mladhen, Nilai sosial yang diwariskan dari budaya tersebut adalah gotong royong/ kerja sama. Tradisi Sadranan merupakan tradisi mendoakan para leluhur yang telah meninggal dengan mengunjungi makam leluhur. Nilai sosial yang diwariskan dari tradisi tersebut adalah rasa hormat menghormati dan rasa kekeluargaan. 

Kearifan budaya tersebut dapat diimplementasikan pada pembiasaan di sekolah, sebagai contohnya pelaksanaan kebersihan sekolah (program jumat bersih, pembuatan regu piket, menjenguk teman yang sakit, implementasi senyum, salam, sapa, sopan dan santun).  Budaya saling sapa dilaksanakan melalui pembiasaan among tamu/ menyambut kedatangan siswa; memberikan tauladan dalam menghormati teman / orang yang lebih tua; menggunakan bahasa yang santun dalam berbicara; mengawali kegiatan pembelajaran dengan literasi.sesuai dengan asas yang di gagas KHD bahwa kemanusiaan sebagai dasar pendidikan, manusia merupakan makhluk edukatif yang bisa saling mendidik. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline