Lihat ke Halaman Asli

Maimai Bee

Penulis

Renjana: Hadiah Untuk Ibu

Diperbarui: 10 November 2022   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image Pexels Werner-Pfennig

"Bagi juara pertama olimpiade matematika antar sekolah akan mendapatkan piala dan uang sebesar tiga juta rupiah. Nanti akan dipilih lima orang siswa kelas lima untuk mewakili sekolah kita." Bu Guru menjelaskan di depan kelas.Wati mendengarkan dengan seksama. Dalam hatinya berharap ditunjuk Bu Guru. Uang sebanyak itu dapat dipakai ibu untuk membuka warung. Sudah lama ibu ingin punya warung nasi uduk dan gorengan. Kata ibu, ia capek kalau harus keliling kampung menjajakan. Wati juga yang mendampinginya merasa capek.

"Reni dan Wati, kalian berdua yang mewakili kelas V B," kata Bu Guru.

"Baik, Bu," jawab Wati gugup. Jantungnya berdebar kencang. Ia merasa senang sekaligus takut.

"Baik, Bu Guru." Terdengar jawaban Reni dari kursi di sebelah kanan.

Ia dan Reni selalu berlomba-lomba menjadi juara kelas. Namun, untuk sekali ini Wati ingin menjadi juara olimpiade matematika. Ia berkeras untuk mendapatkan hadiah itu.

Sepulang sekolah, Wati segera mengganti seragamnya. Dilihatnya ibu sedang mengupas ubi untuk digoreng. Ia segera makan siang.

"Bu, Wati ingin kita buat gerobak jualan di depan rumah, biar nggak perlu keliling," ujarnya sambil membantu mengupas pisang. Di sebelah kompor sudah ada adonan untuk bakwan.

Ibu tersenyum. "Makanya, kita harus pintar menabung, Nduk. Nanti kalau uang ibu sudah cukup, kita buka warung saja di sini." Ibu mengambil korek api dan mulai menyalakan sumbu kompor. Lalu diletakkannya kuali yang besar.

"Senin depan ada lomba olimpiade matematika, Bu. Wati dan Reni ditunjuk Bu Guru."

Ibu menatapnya penuh kasih. "Ibu bangga sama kamu, Nduk. Meskipun kita miskin, tapi prestasimu tidak ketinggalan. Bapak pasti bangga melihatmu. Sebelum meninggal, Bapak berpesan untuk menyekolahkanmu sampai kuliah. Biar jadi orang pintar, gak hidup susah seperti Ibu dan Bapak."

Wati mengangguk. "Doakan Wati, Bu, biar bisa menang lomba dan bikin ibu senang."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline