Haji bukan sekadar perjalanan fisik ke Tanah Suci. Lebih dari itu, ia adalah simbol ketaatan total kepada Allah SWT sekaligus rukun Islam kelima yang hanya diwajibkan bagi mereka yang memiliki kemampuan lahir dan batin.
Tidak semua orang dipanggil untuk berhaji.
Meski mampu secara finansial, tidak semua mendapat kemudahan dan kesempatan.
Maka, ketika Allah memberi kita kelapangan rezeki dan kesehatan untuk berhaji, itu adalah kehormatan yang luar biasa.
Dalam Al-Qur'an, Allah Ta'ala berfirman:
"Dan (diwajibkan) atas manusia melaksanakan haji ke Baitullah, bagi siapa yang mampu mengadakan perjalanan ke sana..." (Ali 'Imran: 97)
Haji menjadi penghapus dosa, penyuci jiwa, dan pembuka jalan menuju ridha Allah.
Rasulullah SAW bahkan menempatkan haji mabrur sebagai amalan tertinggi setelah jihad dan keimanan.
Di samping itu, haji adalah perwujudan persatuan umat. Dari berbagai belahan dunia, jutaan Muslim berkumpul dalam satu tujuan: ibadah.
Tidak ada perbedaan status atau warna kulit. Semua berdiri sama di hadapan Allah.
Siapa yang Wajib Menunaikan Haji?