Polusi udara di Semarang semakin menjadi kekhawatiran warga, dengan kualitas udara yang berada pada kisaran "sedang". Pada 2 Desember 2024, indeks kualitas udara (AQI) kota ini tercatat sebesar 81 yang menunjukkan polusi PM2,5 sebagai pencemar utama. Konsentrasi PM2.5 di Semarang saat ini berada pada angka 25 g/m, 5 kali lebih tinggi dari ambang batas yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meski belum berbahaya, polusi udara ini masih berdampak pada kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita gangguan pernapasan.
Beberapa wilayah di Semarang, terutama yang memiliki kepadatan lalu lintas tinggi, menghadapi dampak polusi udara yang lebih parah, terutama pada jam-jam sibuk. Kegiatan industri juga berkontribusi terhadap peningkatan polutan tersebut. Instansi terkait telah mengingatkan masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar ruangan terutama pada pagi dan sore hari, serta menganjurkan penggunaan masker bagi yang harus beraktivitas di luar ruangan.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak berwenang mendorong masyarakat untuk menggunakan perangkat pemantauan kualitas udara pribadi dan memurnikan udara dalam ruangan. Langkah-langkah jangka panjang seperti peningkatan transportasi ramah lingkungan dan pemantauan ketat terhadap emisi industri diharapkan dapat mengurangi polusi udara kota yang semakin buruk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI