Lihat ke Halaman Asli

Maarif SN

Setia Mendidik Generasi Bangsa

Andai Aku Faisal Basri

Diperbarui: 1 Februari 2016   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang aku sedang bersiap-siap menulis tentang sesat pikir terkait kebijakan pemerintah dalam mengelola pertanian garam, sebagai serial selanjutnya setelah sesatnya mentan. Serial yang kubuka dengan adegan Jokowi membangun tol lintas Sumatera yang baru, tidak mengikuti jalur yang sudah ada, ternyata membuat rating tayangan tiviana menanjak. 

Jika ada yang bilang aku sakit hati karena tidak diangkat jadi menteri, pastilah mereka pendukung Jokowi, yang lebih suka tersesat daripada meniti jalan yang lurus. Buktinya mereka dengan bangga mengakuinya. 

Kalaupun mereka netral namun suka berburuk sangka, aku tetap takkan heran dan tetap menghargainya. Setidaknya mereka masih bisa menikmati tulisanku tanpa mengikutsertakan rasa benci akibat kukritik dan atau kuhina. 

Meskipun mereka kodok (baca: macan) kompasiana yang begitu diperhitungkan oleh istana, aku tetaplah seorang pengelana yang paham benar makna peribahasa "Biarpun kodok mengaum, kafilah tetap berlalu"

Jika ada yang suka dengan serialku, jelas aku senang dibuatnya, karena itulah salah satu tujuan menulis artikel di sana.

Jika ada yang menilai inspiratif, itulah pertanda aku guru yang luar biasa, bukan hanya guru yang layak ditiru, bukan pula guru yang hanya patut digugu.

Jika ada yang bilang aku mengejar HL, itulah yang dikatakan seorang penulis yang kini sedang berandai-andai jadi aku di sebuah komentar artikel yang menyindirku dengan sarkasmenya. 

Wis ah, ndak ana sing tersentuh hatinya... hehehe..

btw maaf yaa.. becanda..

 

ilustrasi : gaweankudewe@kompasiana.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline