Lihat ke Halaman Asli

Mas Yunus

TERVERIFIKASI

Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Menikmati Toppoki di Sebuah Co-Working Space, Kota Malang

Diperbarui: 23 Januari 2021   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Coworking Space di Kota Malang|Dok. Pribadi

Indonesia adalah surga tujuan workcation. Bali misalnya, merupakan destinasi favorit bagi Warga Negara Asing (WNA) untuk workcation, yakni bekerja sembari berlibur.

Saat saya membaca media Kompas[dot]com edisi 19/01/2021, terwartakan ada sebuah perusahaan yang 80% dari pegawai ekspatriatnya memutuskan tinggal di Bali. Mereka bekerja dari jarak jauh atau remote working.

Ingat kasus New7Wonder (N7W) tentang "Vote Komodo" sekitar tahun 2010? Yayasan itu berkantor di dunia maya. NW7 mengontrol pekerjaannya dari jarak jauh, bukan?

Kehadiran Co-Working Space di Kota Malang
Selain Bali, kota kecil seperti Malang pun potensial jadi pilihan workcation. Pasalnya, kota yang terletak di dataran tinggi seluas sekitar 110,06 km persegi ini dikenal sebagai kota pendidikan dan wisata. 

Tercatat ada 62 perguruan tinggi di kota ini. Jumlah mahasiswa secara keseluruhan sekitar 300-an ribu. Pada saat Pandemi Covid-19 seperti saat ini, kira-kira hanya 10% mahasiswa yang berada di Malang. Kota ini dikenal pula sebagai Little Paris van Java karena keindahan alamnya.

Latar situasi itu memungkin Malang untuk dijadikan sebagai tempat bekerja sembari berlibur. Untuk menciptakan suasana kerja bernuansa nyantai, kini makin tempat untuk ruang kerja berbagi yang hadir di Kota Malang.

Meeting Komunitas|Dok. Pribadi

View Chingoo Co-Working Space di Kota Malang|Dok. Pribadi

Setidaknya, teridentifikasi 15 Coworking Space di Kota Malang yang dapat penulis identifikasi, baik yang bersumber dari indiekraf[dot]com maupun dari hasil pengalaman penulis mengunjungi beberapa tempat tersebut sebagaimana tertera pada foto utama di atas.

DILo Malang misalnya, termasuk coworking space kelompok awal yang hadir di Malang pada tahun 2014. DILo dinisiasi oleh Telkom Indonesia dan MIKTI. Di laman resminya dilo[dot]id, DILo menyebut diri sebagai Creative Camp, yang dibentuk untuk menciptakan dan menumbuhkan bibit-bibit digitalprepreneur sekaligus untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan komunitas di tanah air.

Saya dan kawan-kawan pernah mengaksesnya secara free untuk meeting komunitas. Pengalaman ini saya tulis di Kompasiana dengan judul "Marketing Ala DILo dan Bolang: From Believe to Humanity".

Selain itu, ada Rumah Kreatif Bersama (RKB) yang dikembangkan oleh BUMN BRI, beralamatkan di Jl. Raya Langsep No. 2-4 Kota Malang. RKB ini dibentuk sebagai rumah bersama untuk berkumpul, belajar, dan kerja bersama dalam pemberdayaan pelaku UKM. Saya dan kawan-kawan komunitas pernah pernah mengakses RKB untuk meeting "Malang Sejuta Kopi" yang digagas oleh Sam Idub (Mas Budi).

Terbaru adalah East Java Super Corridor (EJSC). EJSC milik Pemprov Jatim ini berada di gedung Bakorwil Malang, Jl. Ijen No. 2 Kota Malang. Di depan EJSC terdapat double way yang di tengahnya tumbuh pepohonan rindang di sepanjang Jalan Jakarta, Kota Malang. Inilah area Taman Kunang-Kunang. EJSC hasil kerja Pemprop Jatim ini dapat diakses secara free.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline