Lihat ke Halaman Asli

Choirul Rosi

Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Teana - Mehnaz (Part 37)

Diperbarui: 14 Mei 2019   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : dokpri

Ketika Almeera dan Teana kembali, hari sudah beranjak malam. Shahed menyambut mereka berdua di lapak tempat mereka menggelar barang dagangan.

"Tuan, kau sudah kembali? Almeera, apa kau baik -- baik saja? Kalian nampak lelah." tanya Shahed.

"Ceritanya cukup panjang Shahed, nanti biar aku jelaskan." Almeera berkata sambil memandang Shahed.

Shahed mengangguk.

"Ada apa ini Shahed? Mengapa disini penuh dengan barang kita semua? Bukankah kita hendak pergi ke Lycia?" tanya Almeera kemudian.

"Oh itu aku belum menjelaskannya padamu. Kapal tumpangan kita telah melanjutkan perjalanannya ketika kalian pergi. Aku dan beberapa pelayan lainnya memutuskan untuk menurunkan barang dagangan kita. Kami tidak berani melanjutkan perjalanan tanpa kalian."

Teana mengangguk. Ia memahami posisi Shahed. Dalam hal ini tidak ada yang perlu disalahkan.

"Jadi malam ini kita menginap dimana? tanya Almeera.

"Itu sudah aku pikirkan baik -- baik." jawab Shahed.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline