Lihat ke Halaman Asli

Herlya Inda

Momhomeschooler

Puisi | Asa Sebuah Sarung

Diperbarui: 14 Mei 2020   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sarung (pic: tokopedia)

Hari itu bukanlah hari ini
Saat kamu datang dengan senyum basa basimu
Saat kamu hanya berkata,"Hai" kemudian meninggalkanku
Akupun hanya diam dan terpaku
Tanpa ada harapan dan kepastian darimu

Kemarin, aku kembali melihatmu
Menunggu andai saja kau kembali menyapaku
Meskipun akupun merasa ragu
Dan benar saja, tatapanmu acuh padaku
Senyum terpaksa pun, tak kudapat darimu
Aku kembali diam, melamun dalam sendu

Pasrah, hanya itu yang bisa aku lakukan
Ketika semua temanku satu persatu mulai meninggalkan
Rasanya hidupku penuh kemalangan
Atau memang syukurku kekurangan

Hari ini kudengar langkah kakimu semakin dekat
Bibirku mulai terkatup rapat
Dadaku bergemuruh cepat
Dan kau semakin merapat

Kau tidak menyapaku, namun tanganmu mulai membelai tubuhku
Badanku mulai terasa kaku
Apakah segera terwujud mimpi-mimpiku?

Kau menggapaiku, mendekap erat didadamu
Pipiku pun mulai bersemu
Nyatanya rinduku bergayung sambut
Langkahmu membawaku bersamamu

Mulai hari ini tubuhku akan setia membalut tubuhmu
Tidak peduli kapanpun kau mau, aku selalu siap untukmu
Meskipun lelah hingga saatnya nanti aku semakin menua hingga terlihat lusuh dihadapanmu

Yakinlah bukan hanya 5 waktu aku akan menemanimu
Atau bahkan hanya dalam satu bulan ini saja
Namun di waktu lainpun aku tetap hadir untukmu
Menyatu bersamamu untuk bersimpuh hanya kepadaNya
Karena keberadaanku kuharap melengkapi kekhusyukanmu
Semoga...

Lya-Mei, 2020

salam kompal,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline