Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

4 Cara Berdamai dengan "Trust Issue"

Diperbarui: 10 Agustus 2022   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi membangun kepercayaan dalam sebuah relasi-photo by pixabay

Kita pasti pernah dikecewakan atau bisa jadi mengecewakan seseorang dalam kehidupan. Dikecewakan itu sakit. Kita jadi sedih, marah bahkan tidak jarang rasa percaya kita pada orang tersebut berkurang atau malah hilang. Terlebih kalau kita telah dibohongi atau disakiti berulang kali. 

Berulang kali kita beri maaf dan kesempatan. Berulang kali dia berjanji untuk berubah. Namun, yang terjadi hanya janji-janji belaka. 

Tidak mengherankan jika di kemudian hari seseorang mengalami krisis kepercayaan atau istilah kerennya adalah trust issue

Trust issue sendiri bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang merasa sulit untuk mempercayai orang lain. 

Biasanya, trust issue timbul karena seseorang pernah dikhianati (perselingkuhan, backstabbing, dll), ditinggalkan (pengabaian oleh orangtua, dikucilkan dalam pergaulan, dll) atau dimanipulasi (ghostinggaslighting) oleh orang lain, terutama orang-orang terdekatnya. 

Selain itu, trauma masa kecil, seperti pernah menjadi korban kekerasan atau perundungan dan perceraian orangtua juga bisa menjadi sebab seseorang mengalami trust issue. 

Adapun ciri-ciri orang yang mengalami trust issue antara lain seperti: 

1. selalu berpikir buruk tentang orang lain

Orang dengan trust issue sering menganggap kalau orang bersikap baik pada mereka karena ada maunya. 

Selain itu, mereka juga mudah curiga setiap bertemu dengan orang baru. Seolah-olah orang baru tersebut adalah ancaman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline