Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Hati-Hati, Pujian Bisa Menghancurkanmu

Diperbarui: 24 Juli 2019   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

scrabble-sumber : pixabay.com

Memang menyenangkan ketika kita dikelilingi oleh orang-orang yang bisa menghargai dan menerima kita apa adanya. Sebaliknya, kita akan merasa sedih dan merasa ada yang salah dengan diri kita jika ada orang yang membenci. Kita juga akan merasa seperti "orang asing" ketika lingkungan tidak dapat menerima dan memahami kita. 

Kenyataannya, kita tidak akan pernah bisa menyenangkan semua orang. Kita juga tidak dapat memaksa semua orang untuk menerima dan menghargai kita. Walaupun kita sudah bersikap sebaik apapun, tetap saja akan ada yang tidak suka. 

Memberi pujian adalah salah saru hal yang kita lakukan untuk menunjukkan kekaguman dan penghargaan kepada seseorang. Semua orang senang dipuji. Apalagi kalau yang memberi pujian adalah orang terdekat atau orang yang berharga dalam hidup kita. 

Pujian bisa memberi semangat dan motivasi bagi seseorang dalam melakukan suatu hal dengan lebih baik lagi. Misalnya, seorang anak memberitahu orangtuanya bahwa ia mendapatkan peringkat 1 di kelas. 

Lalu, orangtuanya memuji si anak sebagai anak yang pintar dan mereka bangga akan prestasi anaknya. Karena senang setelah dipuji oleh orangtuanya, akhirnya anak tersebut selalu rajin belajar dan berperilaku baik di sekolah maupun rumah. 

Seorang karyawan mendapat pujian dari atasannya atas kinerjanya yang baik. Kemudian karyawan tersebut selalu berusaha memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan tempatnya bekerja. 

Seorang penulis mendapat pujian dari para pembacanya atas karya-karyanya yang luar biasa. Kemudian penulis tersebut semakin bersemangat dalam menghasilkan karya-karya yang berkualitas. 

Namun di sisi lain, pujian juga bisa menghancurkan diri kita jika tidak pandai dan bijak dalam menyikapinya. Pujian bisa membuat orang terlena dan jadi besar kepala. 

Orang yang mabuk pujian biasanya akan mudah marah dan tidak terima bila dikritik. Selalu merasa diri paling benar sedangkan orang lain selalu salah. Mereka merasa bahwa orang yang mengkritiknya adalah orang yang tidak suka padanya. Mereka menganggap bahwa kritik tersebut adalah upaya untuk menyakiti dan menjatuhkan harga dirinya. 

Padahal kritik juga diperlukan bagi seseorang sebagai bahan evaluasi agar bisa berubah menjadi lebih baik. Selama kritik yang ditujukan pada kita adalah kritik yang membangun, tentu tidak masalah kan? Kritik adalah penyeimbang sekaligus pengingat bahwa kita tidak selalu benar dan orang lain tidak selalu salah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline