Lihat ke Halaman Asli

lukmanbbs

lukmanbrebes

Kenapa Tidak Boleh Berhenti Mengaji

Diperbarui: 10 November 2022   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

K.H. Subhan Ma'mun membacakan  Kitab Ihya di Majid Agung Brebes. Dokpri.

Menemukan Alasan Kenapa Tidak Boleh Berhenti Mengaji

Rabu 9 Nopember 2022, Ngaji Ihya bersama K.H. Subhan Ma'mun di Masjid Agung Brebes. Mengajak peserta ngaji untuk meneladani para ulama yang diceritakan oleh Imam Al-ghozali dalam kitab Ihya.

Ngaji kali ini juga menjadi jawaban pada diri penulis, akan pilihan hidup yang dijalaninya. Memilih yang membuat hati nyaman dan menjalaninya dengan bahagia.

Menurut K.H. Subhan Ma'mun menyitir  dari penjelasan dalam Kitab Ihya yang dibacanya. Bahwa aktivitas membaca Al-Quran, bersholawat, ngaji dan kebiasan ibadah lainya yang rutin dilakukan saat kondisi badan sehat. Akan tetap mendapatkan paham, tat kala dalam kondisi sakit, tidak bisa melakukan aktifitas rutin seperti biasa. Oleh Allah Swt, pahala tetap terus mengalir sama seperti saat melakukan aktivitas ketika sehat. Sakitnya orang yang ahli ibadah, sama saja diberi pahala saat dalam kondisi sehat.

Kalimat di atas, menambah keyakinan pada diri penulis untuk memilih pilihan dalam hidup untuk terus mengaji dan mengaji (Belajar sepanjang hayat). Dan berusaha untuk memiliki dan memegang petunjuk guru sebagai modal kehidupan dunia dan menuju keselamatan Akhirat.

Penulis juga berharap kepada Allah Swt,  mudah-mudah dari  tulisan-tulisan yang penulis tuangkan dalam layar monitor ini, sebagai media pencerahan khususnya bagi diri penulis sendiri  dan para pembaca budiman. Tulisan-tulisanya dapat menjadi nilai-nilai dakwa mengajak pada kebaikan dan meningkatkan ibadah kepada Allah Swt dan berharap dari tulisan ini pula menjadi nilai fahala di sisi Allah Swt. Aamiiin.

Kembali pada mentauladani kisah dari para ulama salafusholih yang diceritakan dalam kitab Ihya, sebagai potret ketauladanan bagi peserta Ngaji Karo Kang Kaji, untuk dapat menjadi contoh nyata dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdakwah ala Imam Ghozali dalam Ihya, menurut penulis mengajak para pembaca dengan contoh yang dilakukan oleh para ulama terdahulu. Penggunaan logika yang sangat luar biasa dan menyertakan dalilnya, menjadi satu kesatuan dalam menjelaskan kepada para pembacanya. Sehingga tema-tema yang disodorkan, sampai detik ini masih banyak ulama yang mengkajinya. Termasuk salas satunya ngaji Ihya bersama  K.H. Subhan Ma'mun.

Adapun tokoh ulama yang dicontoh dalam ngaji kali ini adalah :

Pertama, profil  Muhammad bin Wasir, Seorang ulama yang shalih dan memiliki pengikut yang banyak sekali. Beliau memiliki kebiasaan ketika makan roti dengan membuat sendiri. Dan tatkala membuat roti untuk makan sangat sederhana,  dengan cara mencapur sedikit garam, air dan roti. Beliau sangat bahagia dan menerima apa yang ada dan dimilikinya. Hal ini menunjukan penerimaan akan takdir yang diberikan oleh Allah Swt.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline