Lihat ke Halaman Asli

Luh Made Kurnia Dewi

Mahasiswa/Universitas Pendidikan Ganesha

Etnomatematika dan Sains dalam Aspek Waras (Usada) Bali: Menyatukan Pengetahuan Tradisional dan Modern Untuk Kesehatan

Diperbarui: 20 Maret 2025   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bali dikenal dengan budaya yang sangat kaya dan unik, salah satunya adalah Usada, sistem pengobatan tradisional Bali yang sudah ada sejak berabad-abad lalu. Usada Bali tidak hanya melibatkan penggunaan ramuan herbal, tetapi juga berkaitan erat dengan aspek spiritual dan keseimbangan alam. Dalam praktiknya, Usada Bali menggabungkan berbagai ilmu pengetahuan lokal yang telah diturunkan dari generasi ke generasi, dan hal ini bisa kita kaitkan dengan ilmu pengetahuan modern, seperti Etnomatematika dan Sains. Bali juga dikenal dengan keselarasan antara manusia dan alam, yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pengobatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana konsep Etnomatematika dan Sains berhubungan erat dengan pengobatan Usada Bali, serta bagaimana kedua ilmu ini bisa membantu menjelaskan dan mendalami lebih jauh sistem pengobatan tradisional Bali yang telah terbukti efektif.

Apa Itu Usada Bali?

Usada Bali adalah sistem pengobatan tradisional yang sudah ada di Bali sejak zaman dahulu. Sistem ini melibatkan penggunaan bahan-bahan alami, seperti tanaman herbal, yang dipercaya memiliki manfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu, Usada Bali juga melibatkan unsur spiritualitas, seperti doa dan upacara, yang dianggap penting untuk menjaga keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan roh. Dalam Usada Bali, kesehatan dianggap sebagai keseimbangan antara tubuh manusia dan alam sekitar. Ketika seseorang sakit, bisa jadi ada gangguan dalam keseimbangan ini, dan itulah sebabnya pengobatan dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan tersebut. Berbagai ritual, ramuan obat, dan doa-doa spiritual digunakan untuk mendukung proses penyembuhan.

Apa Itu Etnomatematika?

Etnomatematika adalah cabang ilmu yang mempelajari bagaimana masyarakat di seluruh dunia menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari mereka. Istilah ini mengacu pada cara-cara unik masyarakat tradisional dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep matematika dalam budaya mereka. Dalam banyak kebudayaan, matematika sering kali digunakan dalam konteks yang sangat praktis, seperti dalam pertanian, pembuatan kerajinan, atau bahkan dalam pengobatan. Etnomatematika di Bali dapat ditemukan dalam berbagai praktik budaya, termasuk dalam Usada Bali. Misalnya, dalam meracik ramuan herbal, masyarakat Bali menggunakan pengukuran tertentu untuk mencampurkan bahan-bahan yang tepat. Meskipun mereka tidak menggunakan angka-angka atau rumus matematika seperti yang kita kenal sekarang, mereka memiliki cara dan pengetahuan yang terstruktur untuk mencapai tujuan tersebut.

Peran Etnomatematika dalam Usada Bali

Di dalam praktik Usada Bali, banyak sekali elemen matematika yang digunakan secara tidak langsung, meskipun masyarakat Bali tidak menyebutnya dengan istilah "matematika". Beberapa contoh penerapan matematika dalam Usada Bali meliputi:

  1. Perbandingan dan Proporsi: Dalam meracik ramuan obat, perbandingan antara bahan-bahan sangat penting. Misalnya, untuk membuat ramuan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, seorang tabib Bali akan mencampurkan berbagai tanaman obat dengan perbandingan tertentu. Penggunaan proporsi ini adalah salah satu contoh sederhana penerapan matematika dalam pengobatan.
  2. Pengaturan Waktu: Dalam Usada Bali, waktu juga memegang peranan penting. Ada keyakinan bahwa waktu yang tepat untuk melakukan pengobatan atau ritual tertentu dapat memengaruhi keberhasilannya. Misalnya, beberapa ramuan herbal harus diminum pada waktu tertentu dalam sehari agar khasiatnya optimal. Hal ini juga terkait dengan konsep waktu dalam etnomatematika, di mana pengaturan waktu dilakukan dengan sangat hati-hati agar hasilnya maksimal.
  3. Simbol dan Pola: Dalam beberapa praktik pengobatan Bali, terutama yang berkaitan dengan ritual atau upacara, terdapat pola-pola tertentu yang harus diikuti. Misalnya, dalam pembuatan kasta (kotak magis), sejumlah angka atau pola tertentu digunakan untuk menyusun ramuan atau ritual. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Bali secara intuitif menggunakan prinsip matematika dalam memahami dan mengatur berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk kesehatan.

Sains dan Usada Bali

Sains, yang lebih dikenal sebagai pengetahuan yang objektif dan rasional, juga memiliki keterkaitan yang erat dengan Usada Bali. Banyak tanaman herbal yang digunakan dalam pengobatan Bali sebenarnya telah dibuktikan secara ilmiah memiliki manfaat untuk kesehatan. Contoh yang paling sering ditemukan adalah tanaman temulawak, kunir, dan daun sirih. Penelitian modern telah menunjukkan bahwa bahan-bahan ini memiliki kandungan yang bisa membantu mengatasi masalah pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mengurangi peradangan. Misalnya, temulawak yang sering digunakan dalam ramuan Usada Bali mengandung zat aktif kurkuminoid yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ilmiah modern kini dapat menjelaskan mengapa temulawak efektif digunakan dalam pengobatan tradisional, dan hal ini memberikan validasi ilmiah terhadap pengetahuan yang sudah ada dalam Usada Bali. berikut adalah beberapa senyawa kimia yang berperan dalam tanaman obat yang digunakan dalam Usada Bali.

  • Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

Temulawak memiliki berbagai senyawa bioaktif yang memberikan efek penyembuhan pada tubuh, khususnya untuk sistem pencernaan dan hati.

Senyawa Kimia Utama:

  • Kurkuminoid (terutama curcumin): Senyawa ini memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan, dan antikanker. Curcumin berperan besar dalam meningkatkan kesehatan hati dan memperbaiki fungsi pencernaan.
  • Zingiberen: Senyawa ini memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi.
  • Turmeron: Turmeron, yang ditemukan dalam minyak atsiri temulawak, memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline