Lihat ke Halaman Asli

elde

TERVERIFIKASI

penggembira

Menikmati Sisa Kehangatan di Musim Dingin di Munchen

Diperbarui: 13 November 2016   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

danau schliersee...dokpri

Berdasarkan perhitungan kalender, sejak tanggal 28 Oktober seharusnya wilayah Eropa sudah memasuki musim dingin. Tidak terkecuali Kota München di wilayah Negara Bagian Bayern, Jerman. Namun seperti tahun-tahun sebelumnya, walaupun sudah terhitung musim dingin, sinar matahari kadang masih menampakkan diri dan memberikan kehangatan. Temperatur bahkan bisa mencapai 10-15 derajat, tapi di malam hari tidak jarang berada di titik 0 derajat.

terlihat bangunan putih di puncak bukit tujuan pendakian..dokpri

Selama masih tersisa adanya kehangatan sinar matahari, orang pun berlomba untuk menikmati dengan banyak beraktivitas di luar. München yang menjadi salah satu ikon kota tujuan wisata Eropa, memiliki beragam keunggulan. Perpaduan antara kota modern namun tidak meninggalkan budaya serta tradisi masyarakatnya menjadi ciri khas tersendiri. Tidak akan kita temui di sini berjubelnya bangunan pencakar langit seperti di kota besar lainnya.

bagi yg malas jalan kaki bisa naik ini..dokpri

Istana peninggalan jaman kerajaan dan gereja serta bangunan lawas lainnya masih berdiri kokoh dan terawat baik. Sebagian dialihfungsikan untuk kegiatan pemerintahan semacam perkantoran maupun tempat wisata. Wisata alam dengan perbuktian dan pegunungan tidak kalah menariknya. Sebagai kota yang berlokasi di perbatasan Pegunungan Alpen, bagi para pendaki gunung amatiran atau penggemar jalan kaki, menjadi alternatif sendiri untuk sekadar menyalurkan hobi dan menikmati pemandangan. Salah satu di antaranya adalah Schliersee.

salah satu favorite mainan anak diatas bukit...dokpri

Schliersee atau Danau Schlier berjarak hanya 50 km dari München. Danau di kaki perbuktian wilayah Bayerischen Voralpen. Disebut Voralpen karena lokasinya dari Jerman berada di depan Pegunungan Alpen. Selain sebagai tujuan objek wisata, di musim tertentu tempat ini dijadikan untuk aktivitas wintersport dan juga ajang lomba triathlon tingkat nasional.

hotel di puncak bukit..dokpri

Banyaknya perbukitan yang mengelilingi danau menjadikan banyak pilihan orang untuk mendaki tergantung ketinggian dan objek yang diinginkan. Bagi keluarga dengan anak-anak, pilihan terbaik adalah Schliersbergalm. Jalan berkelok yang ditempuh tidak terlalu terjal bahkan ibarat seperti jalan-jalan saja. Ketinggiannya hanya 1061 meter dan bisa ditempuh jalan kaki sekitar satu jam. Bagi yang malas untuk jalan kaki disediakan juga kereta gantung dan akan mengantarkan kita naik turun di perbukitan ini.

kolam renang dgn pemandangan danau..dokpri

´papan catur besar kesenengane mbah peang..dokpri

Untuk wisata keluarga sambil berolahraga jalan kaki, tempat ini memang ideal. Sepanjang jalan yang dilalui kita bisa menikmati keindahan pemandangan dan kehidupan warga setempat yang kebanyakan bertani serta berternak hewan, sewaktu berada di puncak, akan kita jumpai hotel dan restoran yang dilengkapi berbagai jenis permainan anak. Di musim panas kita pun bisa berenang di kolam terbuka dengan pemandangan indah Danau Schliersee di bawahnya.

restauran terbuka diatas bukit..dokpri

menikmati pemandangan danau dari restaurant..dokpri

Inilah cerita sedikit cara keluarga kami menikmati sisa-sisa kehangatan yang masih ada saat memasuki musim dingin. Cuaca yang silih berganti kadang muncul sinar matahari, mendung dan sedikit rintik hujan dengan temperatur berkisar 11 derajat, tidak mernghalangi untuk beraktivitas keluar rumah. Menggerakkan badan dengan banyak berjalan kaki dibutuhkan untuk menjaga kebugaran tubuh menghadapi cuaca dingin yang sering menimbulkan berbagai macam penyakit apabila kondisi kita tidak prima.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline