Lihat ke Halaman Asli

Lody Purba

Vinsensius Lodhewiek Purba

Film Drama Indonesia: "Tjoet Nja' Dhien" (1988) dan "Habibie dan Ainun" (2012)

Diperbarui: 11 September 2022   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film dianggap sebagai salah satu bentuk media massa dipandang mampu memenuhi permintaan dan selera masyarakat akan hiburan dikala penat menghadapi aktivitas hidup sehari-hari.

Film dapat menggambarkan atau sebagai potret dari masyarakat yang kemudian diproyeksikan ke atas layar.

Film yang diproduksi memiliki pesan-pesan yang dikemas sedemikian rupa dengan tujuan yang berbeda-beda, ada yang menghibur dan memberi informasi, namun ada pula yang mencoba memasukkan keyakinan atau pokok ajaran tertentu yang secara perlahan mengajak pada penontonnya. Sehingga menjadi hal utama bagi isi film agar bisa diterima secara luas oleh khalayak dan juga diharapkan isi pesan dari sebuah film dapat memberikan dampak bagi masyarakat.

Film mendapat tempat tersendiri sebagai media hiburan, karena pesan-pesan yang terdapat didalam mampu menimbulkan imajinasi, ketegangan, ketakutan dan benturan emosional, seolah-olah khalayak penonton ikut merasakan dan menjadi bagian didalamnya.

Dalam produksi film tentu dipikirkan suatu paradigma yang akan disajikan oleh masyakarat, paradigm aini lah yang nantinya akan menjadi pandangan masyarakat kepada film yang dipertontonkan.

Selain paradigma, dalam produksi film juga memiliki pengkategorian genre dan subgenre, pengkategorian ini memungkinkan untuk mempermudah penonton untuk menemukan apa yang dia suka dan ingin mereka tonton.

Disini saya akan menganalisis sebuah film yang berjudul "Tjoet Nja' Dhien" yang diproduksi pada tahun 1988 dan film yang berjudul "Habibie dan Ainun 3" yang diproduksi pada tahun 2019.

Film "Tjoet Nja' Dhien" (1988)

Tjoet Nja' Dhien adalah film biografi sejarah Indonesia tahun 1988 yang disutradarai oleh Eros Djarot. Film ini menceritakan tentang perjuangan gigih seorang wanita asal Aceh (lihat Tjoet Nja' Dhien ) dan teman-teman seperjuangannya melawan tentara Kerajaan Belanda yang menduduki Aceh di kala masa penjajahan Belanda di zaman Hindia Belanda.

Perang antara rakyat Aceh dan tentara Kerajaan Belanda ini menjadi perang terpanjang dalam sejarah kolonial Hindia Belanda.

Film ini tidak hanya menceritakan dilema-dilema yang dialami Tjoet Nja' Dhien sebagai seorang pemimpin, namun juga yang dialami oleh pihak tentara Kerajaan Belanda kala itu, dan bagaimana Tjoet Nja' Dhien yang terlalu bersikeras pada pendiriannya untuk berperang, akhirnya dikhianati oleh salah satu orang kepercayaannya dan teman setianya, Pang Laot yang merasa iba pada kondisi kesehatan Tjoet Nja' Dhien yang menderita rabun dan encok, ditambah penderitaan berkepanjangan yang dialami para pejuang Aceh dan keluarga mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline