Lihat ke Halaman Asli

MOKAYA: Inovasi Rasa Matcha yang Lahir dari Semangat Wirausaha Mahasiswa

Diperbarui: 6 Oktober 2025   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Mokaya Ervina & Stefanie (Sumber: Dokumentasi Pribadi))

            

            Di tengah persaingan bisnis minuman kekinian yang semakin ketat, dua mahasiswa kreatif asal Surabaya, Ervina Tjandra dan Stefanie Tani, menghadirkan brand minuman matcha yang unik dan penuh makna: Mokaya. Berawal dari keinginan untuk mengisi waktu liburan sekaligus merasakan pengalaman berwirausaha dari nol, Mokaya hadir dengan tiga varian andalan yang masing-masing memiliki karakter rasa berbeda, menjawab selera beragam kalangan.

Nama Mokaya sendiri terinspirasi dari semangat dan harapan pendirinya. Kata ini merupakan gabungan dari "mau" dan "kaya", yang mencerminkan tekad untuk meraih kesuksesan finansial bersama. Lebih dari itu, "kaya" juga menggambarkan cita rasa produk-produk Mokaya yang kaya, lembut, dan memiliki ciri khas tersendiri.

Mokaya memilih untuk fokus pada inovasi berbasis matcha dengan menghadirkan tiga varian utama yang menjadi produk unggulan Matcha Latte, Strawberry Matcha, dan Matcha Cheese. "Kami memilih ketiga varian ini karena semuanya memiliki dasar matcha, tetapi dengan karakter yang sangat berbeda. Dengan begitu, Mokaya bisa menjangkau selera yang lebih luas, dari pecinta rasa klasik hingga mereka yang suka bereksperimen dengan rasa baru," ujar Ervina Tjandra.

Ervina dan Stefanie mulai berjualan sejak liburan semester di bulan Juli 2025 dengan menjual jus buah, namun banting setir ke matcha karena melihat matcha sedang digemari masyarakat dan mereka juga penggemar matcha. Jadi mereka ingin mencoba membuat matcha sendiri. Modal berjualan, mereka pinjam dari orang tua Ervina. Pertimbangannya mereka percaya kalau pinjam modal lebih punya urgensi untuk mengembalikan dan mendapatkan untung dibandingkan menggunakan modal sendiri.

Dalam perjalanan merintis usahanya, Ervina dan Stefanie mengombinasikan strategi penjualan langsung dengan pemasaran digital. Mereka aktif berpartisipasi dalam acara Car Free Day (CFD), bazar perumahan, dan menerima sistem Pre-Order. Kehadiran mereka di media sosial Instagram (@hello.mokaya) juga menjadi saluran komunikasi dan pemesanan yang efektif.

"Pelanggan kami sangat beragam, mulai dari masyarakat yang berolahraga di CFD, warga sekitar saat bazar 17-an, hingga teman-teman kampus dan dosen. Responsnya sangat positif, bahkan pernah ada pelanggan yang balik tiga kali dalam satu hari di bazar hanya untuk mencoba semua varian rasa Mokaya. Itu menjadi motivasi luar biasa bagi kami," tambah Stefanie Tani.

Dukungan dari teman-teman, rasa yang diterima dengan baik oleh pasar, serta kemasan yang menarik menjadi faktor pendukung utama kesuksesan awal Mokaya. Namun, seperti bisnis pada umumnya, mereka juga menghadapi tantangan, seperti cuaca yang tidak menentu mengingat mereka menjual minuman dingin, keterbatasan waktu karena harus membagi fokus antara kuliah dan berjualan, serta manajemen stok bahan baku saat permintaan tinggi.

Ke depannya, Mokaya tidak menutup kemungkinan untuk memperluas jangkauan produknya, tidak hanya terpaku pada minuman, sejalan dengan makna nama "Mokaya" yang sengaja dipilih agar mudah diingat dan fleksibel untuk berbagai jenis usaha di masa depan.Dengan semangat muda dan inovasi yang terus digalakkan, Mokaya membuktikan bahwa passion dan kerja keras dapat melahirkan sebuah bisnis yang menjanjikan, bahkan di tengah kesibukan akademik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline