Lihat ke Halaman Asli

Merawat Kucing Nggak Selalu Mahal Lho, Jeng!

Diperbarui: 20 Februari 2016   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Cat Family, dok pribadi"][/caption]

Menanggapi artikel Mbak Syasya, saya ingin menceritakan pengalaman saya merawat kucing.

Kucing saya 3, kampung semua. Yang mana kucing kampung ini lebih susah dipelihara daripada kucing hias karena sifatnya yang jinak-jinak merpati. Datang cuman kalo ada butuhnya doang. Susah di-grooming (dimandikan, potong kuku, & korekin kupingnya), tapi mereka lebih mudah soal pilihan makanan dan kekebalan tubuhnya cukup ok.

Di artikelnya, mbak bilang kalau pelihara kucing (terutama angora) itu cukup mahal. Tapi menurut saya:

1. Biaya dokter

Saya setuju kalau biaya dokter adalah biaya yang paling mahal. Kucing biasanya divaksin 3 kali (kalau nggak pake vaksin rabies 2 kali) per tahun. Masing-masing sekitaran Rp150 ribu. Terus obat cacing. Terus biaya steril. Saya sangat menganjurkan steril kalau kita tidak mau kucing kita berkembang biak. Ini untuk menjaga populasi dan menjaga kesehatan kantong kita di masa depan. Nah, kalau misalnya itu kucing dipelihara eksklusif, maksudnya dia cuman sendirian dan tidak main dengan kucing lain, vaksin bisa tidak dilakukan kok. Apalagi kalau kucingnya berjenis kampung yang kekebalan tubuhnya lebih ok.

2. Virus

Sekali lagi, kalau kucingnya soliter, alias sendirian saja, kita nggak usah terlalu paranoid sama virus, termasuk tokso. Kuncinya, jangan si kucing dikasih makanan mentah. Jangan lupa juga yang utama untuk kucing adalah obat cacing. Di dokter hewan saya harganya Rp10-20 ribu, dikasihnya 3 bulan sekali. Jangan lupa rajin-rajin membersihkan pasir pupnya. Saya biasanya cuman pake masker aja karena bau. Maksimal 2 hari sekali diambilin itu pupnya.

3. Perawatan

Kucing tidak harus dibawa ke salon untuk mandi, lho. Kita bisa lakukan sendiri. Shampoo antikutu murah bisa diperoleh dengan harga Rp30 ribu dan sampoo biasa harganya Rp15 ribu. Itu pun habisnya dikit karena kucing saya mandi cuman kalau kotor banget. Nggak usah di-hair dryer, cukup keringkan pake handuk terus dijemur.

Kucing saya ketakutan kalau dengan suara hair dryer. Kukunya saya potongin kalau dia sedang tidur, biar nggak rewel. Kupingnya saya bersihin kalau dia sedang santai. Memang, perlu banyak kata-kata bujukan dan elusan. Kalau pusnya marah, pasrahlah. Lakukan lagi besoknya. Saya juga kadang nyicil motong kuku si mpus. Nggak apa-apa. Yang ekstra mah mungkin sisir mpus, terutama angora atau persia yang bulunya aduhai. Sisir ini harganya Rp20 ribu untuk yang ukuran kecil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline