Lihat ke Halaman Asli

"Portofolio Reading" sebagai Strategi Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Diperbarui: 1 Desember 2017   03:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu ketrampilan berbahasa yang harus dikembangkan di dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah ketrampilan membaca. Kegiatan ini berkaitan erat dengan upaya memahami bahasa target ke dalam bahasa kita atau bahasa ibu. Karenanya penguatan pendidikan karakter yang berupa kesungguhan dan bekerja keras termasuk di dalamnya adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi.pada diri siswa pun perlu dilakukan.  

Bagaimana tidak, karena dalam memahami sebuah teks dengan banyak variasi penggunaan pola kalimat dan diksi tentu harus dibarengi dengan kemampuan menalar atau menggunakan logika. Satu kata tidak dapat diartikan secara harafiah berdasarkan arti kata dari kamus namun harus berdasarkan pada konteks kalimatnya.

Keterpahaman atas teks Bahasa Inggris ini dirasa masih sangat sulit di kalangan para siswa terutama pada teks-teks yang bernilai ilmiah dengan kata-kata yang cenderung khusus penggunaannya dan bersifat teknis, Dalam hal ini contohnya adalah teks berbentuk eksplanasi, report, maupun eksposisi. Julianti, dkk (2015) menyebut bahwa kemampuan memahami makna dan isi teks ini berpengaruh pada prestasi belajar Bahasa Inggris.  Oleh sebab itu para guru perlu mengoptimalkan strategi pembelajaran Reading  sebagai bagian dari kegiatan literasi di sekolah. 

Pengembangan  kemampuan  literasi  di  sekolah  akan  membantu  meningkatkan  kemampuan belajar  siswa.  Penggunaan teks dan atau bahan  ajar  yang  bervariasi,  disertai  dengan perencanaan  yang  baik  dalam  kegiatan  pembelajaran  sangat mungkin  akan dapat  meningkatkan kemampuan literasi siswa.

Literasi sendiri berasal dari kata literate yang artinya melek namun bisa juga diartikan  dapat membaca dan menulis. Adapun pengertian literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara. 

Oleh karenanya makna literasi sering dikaitkan dengan kegiatan membaca dan menulis, namun seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, literasi dimaknai sebagai keterpahaman terhadap beragam teks yang akan membantu keterpahaman kehidupan dan berbagai aspeknya  dikarenakan  teks  itu  merupakan representasi  dari  kehidupan  individu  dan  masyarakat  dalam  budaya masing-masing (Kisyani, dkk: 2017).

Teks-teks yang muncul dalam materi pembelajaran Bahasa Inggris di kelas tak jarang menyajikan informasi yang berkenaan dengan konteks kehidupan sehari-hari yang bisa dijadikan sumber rujukan solusi atas sesuatu masalah baik yang berhubungan dengan budaya, ekonomi, pendidikan maupun kesehatan.

Permendikbud No 22 tahun 2016 mengisyaratkan perlunya perancangan pengembangan budaya membaca dan menulis untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.  Oleh karenanya guru dituntut mampu untuk memberikan  penguatan  dan  umpan  balik  terhadap  respons dan  hasil  belajar  peserta  didik  selama  proses  pembelajaran berlangsung.

Berpijak pada Permendikbud tersebut guru harus pandai-pandai menyiasati kegiatan literasi dalam pembelajaran yang berlaku untuk semua mata pelajaran di kelas dan di sekolah sehingga kegiatan literasi yang dimaksud dapat meningkatkan pemahaman akan kebermaknaan teks tersebut.

Portofolio Reading

Reading dalam pembelajaran Bahasa Inggris meliputi kemampuan decoding yaitu pengkonversian data menjadi informasi yang dimengerti oleh penerima,  pronouncing atau pengucapan, dan juga comprehending the message yaitu pemahaman terhadap pesan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline