BENGKULU -- Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkulu terus memanfaatkan fasilitas pojok literasi yang tersedia di area pembinaan. Kegiatan membaca ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas diri sekaligus menumbuhkan budaya literasi di lingkungan lapas.
Pojok literasi hadir sebagai ruang edukasi yang dilengkapi beragam koleksi buku, mulai dari bacaan motivasi, keterampilan, hingga karya sastra. Kehadiran fasilitas ini menjadi alternatif positif bagi WBP untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan produktif yang sejalan dengan program pembinaan kepribadian.
Kasi Binadik Lapas Bengkulu, Slamet Santoso, menyampaikan bahwa pojok literasi menjadi sarana penting dalam membangun kebiasaan positif warga binaan. "Dengan membaca, warga binaan dapat memperluas wawasan, menambah pengetahuan, serta memiliki bekal keterampilan berpikir yang bermanfaat setelah kembali ke masyarakat," ujarnya.
Selain membaca secara mandiri, sejumlah WBP juga saling berbagi pengetahuan dengan berdiskusi ringan mengenai isi bacaan. Hal ini tidak hanya menumbuhkan minat baca, tetapi juga melatih keterampilan komunikasi dan kerja sama.
Dengan adanya pojok literasi, diharapkan warga binaan mampu menumbuhkan kebiasaan positif serta mengembangkan potensi diri. Program ini sejalan dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto, bahwa pembinaan di lapas harus menyentuh aspek pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI