Lihat ke Halaman Asli

Ali Mubarok

Perangkat Desa Luwungragi

Bersabar Menghadapi Rumitnya Dunia

Diperbarui: 7 April 2022   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhon momentum untuk intropeksi, muhasabah diri seberapa besar kita perhatian akan dunia dan akhirat. Seberapa banyak amal yang telah kita kumpulkan di dunia ini utuk bekal kita di akhirat. Apakah malah kita sibuk memikirkan dan berupaya hanya untuk urusan dunia saja. Padahal Ajal Kematian semakin hari semaki mendekat.
Banyak nasehat Ulama yang mewanti-wanti akan pentingnya persiapan kita utuk menghadapi alam akhirat, sebuah syair yang disampaikan dalam Kitab Nashoihul Ibad, Syekh Nawawi Al-Bantani menyebutkan :

Yaa man bi-dunyahu-staghal * qad gharrahu thuulul amal
Awlam yazal fii ghaflatin * hatta dana minhul ajal
Almautu ya'ti baghtatan * wal qabru shunduuqul 'amal
Ishbir 'alaa ahwaalihaa * lamauta illa bil ajal

Wahai orang yang sibuk dengan dunianya * sungguh dia telah tertipu oleh banyaknya angan-angan
Atau dia tidak pernah berhenti dalam kelalaian * hingga ajal yg ditentukan mendekatinya
Sungguh Mati itu datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan * sedangkan kubur sudah menanti sebagai petinya amalan di dunia
Bersabarlah menghadapi kesusahan dunia ini * karena kematian tak akan datang kecuali karena sudah ajalnya.

Dari syair ini kita bisa mengambil nasehat bahwa kehidupan ini harus kita jalani dengan seimbang, jangan sibuk dunia tapi lupa akan bekal amal kita untuk akhirat, karena sibuk dunia tak terasa ajal kita semakin mendekat. Bersabarlah menghadpi berbagai kerumitan dunia ini, karena kematian tak akan datang kecuali karena sudah ajal menjadi ketetapan. -Lebe Ali




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline