Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

Kelopak Bunga yang Belum Mekar (2)

Diperbarui: 12 Desember 2017   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Firasatnya tak enak. Ada mata yang tersembunyi di dalam hati, namun ia tak gunakan. Mata itu hampir sama seperti milik kakak iparnya. Pria itu mendesah tak kentara. Mencengkeram setir mobilnya erat.

Di depan pintu tol, ia berpikir sejenak. Mempertimbangkan sesuatu. Haruskah ia datang ke rumah kakaknya? Memastikan sang kakak diperlakukan dengan baik, memastikan sang kakak bahagia di malam pernikahannya. 

Diliriknya jam tangan. Lewat tengah malam. Etiskah datang ke sana? Tapi ini kakaknya, kakak yang sangat istimewa. Istimewa karena keadaannya. Meski sang kakak tak ingin dikatakan berbeda hanya karena kondisinya.

"Jangan sebut aku istimewa, Adica. Aku tidak ingin menjadi tenar hanya karena sakit kanker darah."

Masih terekam jelas ucapan sang kakak beberapa waktu lalu. Kakaknya tak senang dibeda-bedakan. Ia tak mau diistimewakan hanya karena menjadi penyintas Leukemia.

Ini tidak bisa dibiarkan. Ia harus datang. Dimana tanggung jawabnya sebagai adik dan dokter pribadi? Nissan Terrano itu meluncur cepat di jalan tol. 100 km/jam. Menembus ruas jalan tol yang begitu sepi. Horor, satu kesan yang tercipta. Malam-malam begini, siapa yang mau berkendara di jalan bebas hambatan macam ini?

**      

"Calvin, mengapa bisa begini?"

Dua pria dewasa, kakak-beradik yang saling pengertian, kini bertatapan. Sang kakak, yang jauh lebih tampan, menundukkan wajah. Sementara sang adik sibuk mengeluarkan peralatan kedokterannya. Raut wajahnya begitu cemas.

"Dimana Rossie?" tanya Adica tajam.

"Di kamarnya. Tolong jangan salahkan dia, Adica." pinta Calvin, satu tangannya meremas tissue penuh noda darah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline