Lihat ke Halaman Asli

Ruth Lana Monika

Menulis untuk menjadi pengantar pesan Semesta

Jebakan Iklan Makanan pada Anak

Diperbarui: 20 Mei 2021   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https//:nasional.republika.co.id/

Setiap hari, anak-anak tidak bisa lepas dari menghabiskan waktunya di depan televisi ataupun mengakses internet. Bahkan, beberapa anak lebih banyak duduk di depan televisi ataupun di depan HP untuk bermain internet daripada bermain dengan teman-temannya. Sehingga televisi dan internet menjadi media sehari-hari anak.

Hal ini memberikan efek buruk yang akan mempengaruhi cara berpikir anak. Efek ini didapatkan selain karena kualitas mutu pertelevisian lokal yang buruk dan hal lain yang tak kalah berbahayanya, yaitu iklan makanan. Sama seperti orangtua yang mudah tergoda dengan gambar makanan yang lezat, anak-anak pun demikian. Efeknya lebih negatif ke anak-anak karena mereka belum dapat membedakan mana makanan yang sehat dan yang tidak sehat.

Efek Buruk Iklan Makanan

Disadari atau tidak, sering kali orang tua tidak peduli akan efek negatif paparan iklan makanan, baik dari televisi maupun internet. Iklan makanan dianggap hal sepele oleh kebanyakan orang tua. Pada kenyataannya, iklan mempunyai peran yang besar dalam membentuk persepsi anak tentang makanan yang mereka konsumsi setiap hari.

Sayangnya, iklan makanan yang ada di televisi sebagian besar berjenis junkfood, seperti pizza, soda, donat, burger. Makanan ini terlihat sangat menarik di mata anak-anak. Apalagi, makanan ini jarang tersaji di rumah dan akan menimbulkan rasa penasaran anak serta anak menganggap junkfood adalah makanan istimewa.

Dilansir dari school of parenting: apakah anak sadar bahwa junkfood adalah makanan yang tidak sehat?

Studi yang dilakukan oleh University College Dublin (UCD) dan juga University Queen, Belfast, menyatakan bahwa anak-anak usia 4 -- 5 tahun mengenali dua kali lebih banyak merek makanan yang tidak sehat sebagai makanan sehat.

Studi ini kembali mengingatkan orangtua untuk lebih selektif dalam memantau tayangan televisi yang dilihat oleh anak. Ada baiknya orangtua ikut mendampingi anak-anak saat menonton televisi.

Kasus Anak Obesitas

Saat ini, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar televisi atau layar gadget. Hal ini membuat anak menjadi malas bergerak dan juga terpapar iklan makanan tidak sehat yang banyak mengandung gula, lemak, dan kalori. Pada akhirnya, kasus obesitas pada anak pun mencuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline