Lihat ke Halaman Asli

Perundungan adalah Senjata Ampuh Si Iri Hati untuk Menjatuhkan Mental Rekan Kerja

Diperbarui: 3 September 2021   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ilustrasi perundungan ditempat kerja | sumber: pexels.com/Yan Krukov

Seperti berita hagat baru-baru ini dimana telah terjadi sebuah kejadian perundungan pelecehan seksual terhadap salah satu pegawai kontrak di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). 

Sebenarnya tindakan perundungan sangat sering dijumpai di tempat kerja, namun banyak menganggap hal tersebut hal yang lumrah jadi sangat jarang dibesar-besarkan terkecuali pelecehan seksual.

Karena sering menganggap perundungan hal yang biasa ditempat kerja sehingga hal tersebut menjadi suatu budaya bagi karyawan yang memiliki iri hati sesama rekan setimnya.

Perundungan kerap kali dijadikan senjata pamungkas oleh orang yang iri hati (dengkian) untuk menjatuhkan mental atau merusak reputasi rekan kerjanya, hal itu dilakukan karena dirinya takut tersaingi atau karena haus jabatan.

Seperti yang saya katakan diatas istilah bullying sudah biasa di dalam dunia kerja, sehingga rekan kerja lainnya justru ikut melakukan tindakan perundungan tersebut hanya untuk mencari kesenangan semata tanpa memikirkan dampak buruknya terhadap orang yang di rundung, dan untuk orang yang memiliki iri hati tersebut ini adalah kesempatan emas untuk menjatuhkannya.

Siperundung biasanya akan selalu menyerang setiap kesalahan sekecil apapun atau menyerang prestasinya agar ia jadi bahan bully-an. Misalnya, mengejek karena ia dekat dengan atasan bahasa gaulnya angkat telor.

Jadi, jika Anda memiliki rekan kerja seperti ini sebaiknya berikan nasehat jika ia tidak mau mendengar Anda, sebaiknya tinggalkan. Ia hanya ingin menghasut Anda agar ikut melakukan tindakan perundungan untuk menjatuhkan yang menurutnya sebagai saingan atau karena ada masalah pribadi.

Sedikit berbagi cerita

Seperti yang pernah terjadi lingkungan kerja saya, dimana rekan kerja saya ini memiliki nilai plus dimata pimpinan karena kegesitan bekerja. Dan ia memiliki peluang diangkat menjadi asisten lapangan, karena isu tersebut terhembus dan tercium oleh karyawan sedivisi saya, muncullah orang yang iri hatinya.

Kebetulan di dalam divisi kami berjumlah 25 orang dan 6 orang diantaranya senior dan saya kebetulan masih junior, namun hanya beberapa orang  senior yang memiliki profesionalisme bekerja ia sadar tidak memiliki kualitas lebih dibandingkan isu nama yang terpilih tadi.

Sebelumnya saya minta maaf, karena rekan setim saya ini memiliki sedikit bagian fisik kurang sempurna dibagian gigi (tonggos) dan juga belum memiliki anak di umur 37 tahun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline