Lihat ke Halaman Asli

Kakthir Putu Sali

Pecinta Literasi

Saat Sahur yang Terlewatkan

Diperbarui: 11 Juni 2017   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkin terlalu lelah menggapai hari
Menyelusuri jalan nan berliku
Mengejar asa menggapai cita
Terlelap dalam dekapan selimut malam

Sulaman bulu mata pengobat kepenatan
Mimpi panjang menenggelamkan jiwa
Membawanya terbang dalam kehampaan
Irama indah di alam nyata tak di hiraukan

Gema panggilan sahur di masjid bersahutan
Irama Live Concer nyaring berirama

Membangunkan umat tunaikan ibadah sahur

Namun tetap tak bergerak dalam selimut malam

Panggilan sahur kembali di perdendangkan
Aneka irama menerjang kisi-kisi jendelanya
Namun kembali tak dihiraukan dan diam
Hingga sirene imsyak menyalak di setiap masjidnya

Teramat lelap nikmati peraduan malam
Kumandang adzan kini  bersahutan
Menggema dari setiap masjid sekitar
Merasuk dalam ke selimut nan tebal

Kini baru tersadar dalam penyesalan
Rasa lelah membawanya terbang
Teringat hal sakral yang terlewatkan
Ibadah sahur pengantar puasa ramadhan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline