Lihat ke Halaman Asli

Kusno Haryanto

Apoteker yang Merdeka

Bale Waditra di Bandung, Merawat Sampurasun untuk Generasi Muda Sunda

Diperbarui: 7 Mei 2019   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber koleksi pribadi

Bale Waditra memang belum seterkenal Taman Mini Indonesia Indah, juga tidak seluas miniatur Indonesia yang terletak di Jakarta Timur itu tetapi semangat untuk menjaga dan melestarikan budaya Sunda yang sedang dilakukan oleh anak -- anak muda di Bale Waditra ini patut mendapatkan acungan jempol. 

Bagaimana tidak, disaat begitu banyak budaya asing terutama yang datang dari Arab yang diakui atau tidak diakui mulai menyelimuti remaja -- remaja negeri ini ternyata masih ada beberapa pemuda di kota Bandung yang aktif menjaga dan sekaligus mendokumentasikan semua budaya Sunda untuk bisa terus dikenal dan dilestarikan oleh anak -- anak Sunda dan bahkan dikenal seantero nusantara. 

Masih teringat bagaimana ketika seorang tokoh yang kini melarikan diri kenegeri Arab mengucap "campur racun" sebagai kata pengganti "sampurasun". 

Hal -- hal seperti inilah yang menjadi contoh agar budaya Sunda harus dirawat dan dilestarikan.mengingat kini banyak sekali tokoh yang mengaku -- ngaku sangat Islami sehingga dengan mudahnya menyatakan budaya ini itu sebagai hal yang bersifat Syirik dan sebagainya.

sumber koleksi pribadi

Hadidzah, wanita Sunda penggagas yang sekaligus mengkomandani Bale Waditra berucap "budaya merupakan system dalam suatu masyarakat dan budayalah yang mengatur kehidupan bermasyarakat yang kemudian menimbulkan terciptanya hukum internal dilingkungan masyarakat tentang tata cara hidup dan lain -- lain". 

Hadidzah bukan pemimpin yang cepat merasa puas dengan capaian yang kini didapat oleh Bale Waditra. Dengan semangat menjaga budaya Sunda nya, ia terus mengumpulkan segala hal yang berbau budaya Sunda termasuk juga beragam alat kesenian yang dimiliki oleh orang -- orang Sunda di jaman Baheula. 

Tak hanya sekali, orang ini justru kerap melakukan perjalanan jauh sampai kepelosok Jawa Barat hanya untuk berdiskusi tentang keragaman budaya Sunda dengan tokoh -- tokoh senior Sunda.

sumber koleksi pribadi

Hadidzah yang memilih menggunakan nama Shatara Idza didunia maya ini tentu saja tidak sendirian. Wanita yang memiliki relasi bagus dengan banyak tokoh -- tokoh nasional ini mengaku dibantu oleh beberapa staff yang memang piawai dalam mengelola keberlangsungan hidup Bale Waditra, dia menyebut nama Tine Mulyatini dan Hendi Gumilang sebagai orang -- orang kepercayaannya di Bale Waditra. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline