Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Penyelesaian Konflik Rumah Tangga di Masyarakat?

Diperbarui: 11 April 2023   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Bukan hal yang baru di negara kita bila membahas problematika dalam rumah tangga yang kerap kali terjadi dalam masyarakat. Tidak dipungkiri hal tersebut juga menimpa dikalangan selebriti hingga artis papan atas. Sehingga banyak orang yang lebih memilih untuk tidak menikah dengan alasan takut akan banyaknya konflik yang muncul dalam berumah tangga. 

Padahal bila di sadari, permasalahan dalam rumah tangga itu akan selalu ada meski itu masalah kecil sekalipun. Pada artikel ini akan sedikit membahas mengenai apa saja permasalahan rumah tangga yang sering muncul dikalangan masyarakat serta solusi untuk mengatasi konflik tersebut, diantaranya yaitu sebagai berikut :

Pertama, yaitu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Permasalahan ini sering terjadi dan yang kerap menjadi korban adalah sang istri. Bahkan selain istri, tidak dipungkiri si anak juga dapat menjadi korban kekerasan. Padahal dampak dari tindak kekerasan tersebut dapat mengakibatkan penderitaan, trauma, hingga mental yang buruk pada korban. Maka solusi akan hal tersebut, perlu adanya pengaduan dari istri maupun anak yang telah menjadi korban kekerasan. Sehingga korban akan mendapatkan perlindungan serta penanganan.

Kedua, permasalahan ekonomi. Masalah ini muncul bilamana seorang suami yang sehat jasmani dan rohani memiliki kewajiban mencari nafkah untuk keluarga, namun ia malah menganggur tanpa alasan yang jelas. Hal itu akan menyebabkan adanya perselisihan antara suami dan istri. Selain pengangguran, kehidupan yang boros akan menyebabkan ekonomi dalam keluarga tidak stabil karena banyaknya anggaran yang dikeluarkan untuk hal hal yang tidak begitu penting. 

Solusinya yaitu memanage anggaran keuangan dalam rumah tangga agar terus stabil, khususnya pada keluarga yang penghasilannya pas-pasan. Selain itu juga dapat mencari kerja sampingan seperti usaha kecil kecilnya di depan rumah, sehingga mendapat penghasilan tambahan.

Ketiga, masalah seksual diatas ranjang. Masalah ini  tak jarang menjadi sumber pertikaian antara suami dan istri. Pihak suami biasanya sering komplain kepada istrinya karena  merasa tak puas dengan pelayanan istrinya. Suami semacam ini  pada umumnya memanglah egois dan tidak ingin tahu. 

Namun pada dasarnya, banyak hal yang menyebabkan istri bersikap seperti itu mungkin karena ia sedang letih, stres atau hamil.  Solusi yang dapat di coba yakni si istri atau suami yang memiliki masalah hubungan seksual dengan pasangan, alangkah baiknya berterus-terang supaya pasangan tidak merasa curiga dan berprasangka macam-macam. Ungkapkan saja keadaan yang sebenarnya di rasakan dan sampaikan mengapa gairah seks semakin menurun. Suami ataupun istri yang baik pastilah akan memahami kondisi tersebut dan tidak akan banyak menuntut kepada pasangan dan mencari jalan keluar demi kebaikan bersama.

Keempat, yaitu konflik dengan mertua. Dimana kehadiran mertua yang terlalu ikut campur dalam rumah tangga anak dan menantunya seringkali menjadi sumber konflik. Maka solusinya adalah selalu menjaga isu personal dan rahasia rumah tangga agar orang lain terutama mertua tidak tahu jika memang tidak ingin mereka ikut campur. 

Jangan pernah berdebat dan menunjukkan masalah perkawinan di depan mertua, hal ini akan membuat mertua selalu ikut campur dalam urusan rumah tangga dan tidak akan mengadukan kepada orang tua tentang sifat buruk atau kebiasaan buruk pasangan. Simpan dan coba selesaikan sendiri masalahnya. Marah boleh saja, tapi harus dikendalikan. Jika Anda tidak menyukai sesuatu tentang komentar atau omelan mertua, jangan langsung membicarakannya dengan mertua. Cobalah berpikir dengan tenang, ajaklah pasangan untuk berbagi ide penyelesaian konflik dengan orang tua.

Kelima, permasalahan yang sering muncul yaitu perselingkuhan. Yang kita ketahui bahwa perselingkuhan terjadi karena tidak adanya komitmen antara keduanya. Selain itu, suami dan istri kurang terbuka, hal tersebut dapat memicu rasa curiga dan menjadi titik mulainya pertikaian. 

Oleh karenanya, kedua pihak perlu memiliki kesadaran akan keterbukaan serta sadar akan komitmen yang telah dijalin sebelumnya. komunikasi yang baik akan sangat mempengaruhi kelangsungan serta kelanggengan sebuah hubungan dalam rumah tangga, hal ini mendorong penulis untuk menguraikan pendapat bahwasannya keterbukaan serta kesadaran dalam rumah tangga dapat terealisasikan dengan menjaga komunikasi yang baik dalam membina rumah tangga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline