Lihat ke Halaman Asli

Upaya Menekan Pengangguran Lulusan SMK

Diperbarui: 9 Desember 2018   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Assalamu'alaikum.

Apa kabar semua? Semoga sehat selalu penuh cinta rezeki berkah berlimpah ya. Buat kamu pembaca setia blog saya pasti tahu kalau belum lama ini saya berkeliling Kota Tangerang menyusuri beberapa tempat wisata menarik disana mulai dengan wisata kuliner, religi sampai mengunjungi taman-taman tematik gratis yang ada di Kota Tangerang. 

Dan kali ini saya akan bercerita pengalaman saya berkunjung ke Provinsi Banten yang bisa dibilang tidak begitu jauh lah ya dari Kota Tangerang daripada dari rumah saya yang berada di Tangerang Selatan hehe. Ini pengalaman pertama saya menginjak Provinsi Banten.

Tujuan ke Provinsi Banten sendiri yaitu untuk menghadiri sebuah forum diskusi yang rutin di lakukan oleh FMB9 ( Forum Merdeka Barat 9 ) dan tema kali ini yaitu Membangun Indonesia dengan Tenaga Kerja Berkualitas.

img-20181206-152529-373-5c0ce016c112fe34483f2ca4.jpg

Dalam acara diskusi ini juga hadir beberapa narasumber ada Mohamad Nasir selaku Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Bapak Hamid Muhammad selaku Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Bapak Wahidin Halim Gubernur Banten dan Ibu Dewi Chomistriana selaku Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan PUPR.

Narasumber pertama yaitu Bapak Mohamad Nasir selaku Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI. Beliau membahas Strategi Mempersiapkan Lulusan Perguruan Tinggi Siap Kerja dan membangun Peluang Lapangan Kerja.

Saat ini yang dihadapi oleh Kemenristek itu ada 2 hal yaitu Skills dan inovation yang merupakan kedua hal penting. Tantangan hang dihadapi saat ini yaitu kebutuhan tenaga kerja berkualitas /terampil di era industri 4.0 .

Ya saat ini kita sudah memasuki era industri 4.0. Pada era industri 4.0 ini sebagian besar perusahaan menggunakan teknologi untuk menjual produk. Saat ini jika ingin sukses dan maju maka semua SDM harus melek dengan teknologi terutama para UMKM yang mana jika jngin tidak tertinggal maka harus melek digital dan memanfaat teknologi dalam memasarkan produknya. Dan Indonesia saat ini perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital.

Beliau juga mengungkapkan bahwa Negara pemenang sat ini yaitu bukan hanya besarnya negara, banyaknya penduduk yang besar tapi negara pemenang saat ini yaitu Sumber Daya Inovatif yang akan menjadi negara pemenang.

Lalu bagaimana caranya membangun SDM yang kompetitif ? Jawabannya yaitu dengan cara peningkatan pendidikan pendidikan STEM (Science, technology engineering and mathematics) . Dengan cara pengembangan IPTEK dan Inovasi merupakan kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban bangsa di Era Revolusi Industri 4.0 .

Perlu diketahui juga nih kalau Era Industri 4.0 sangat berpengaruh dari berbagai lapisan masyarakt lho berikut ini adalah perubahan yang terjadi di era Industri 4.0 :

  • Era Industri 4.0 = transformasi digital pada banyak bidang ( manufaktur, pertanian, jasa , pendidikan dan lainnya.
  • Contoh digitalisasi manufaktur yaitu menerapkan teknologi digital seperti intelligent robots drones, teknologi sensor, artifical intelligence, teknologinano dan 3D printing. Digitalisasi sektor jasa menerapkan internet of things , big data, cloud, digital currency dan social analytics.
  • Akibat Transformasi digital mengakibatkan perubahan struktur pasar kerja akan mengancam low-skilled tenaga kerja dan muncul jenis pekerjaan baru sekaligus menghilangkan  sebagian jenis pekerjaan yang ada .
  • Akibat Transformasi pasr kerja dibutuhkan lulusan perguruan tinggi siap bekerja pada posisi pekerjaan baru.
  • Implikasi era digital mengancam tataran sosial masyarakat ( social atomization, individual, turunnya solidaritas dan lainnya ). 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline