Lihat ke Halaman Asli

Diskusi Bersama Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, MSi (lahir di Solo, Jawa Tengah, 8 September 1952), adalah Panglima Tentara Nasional Indonesia sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010. Sebelumnya bapak Djoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007. Karier beliau di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Ketika menjadi perwira tinggi ia memulai kariernya dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2/Kostrad (2001).

Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Panglima Kodam Jaya Maret 2003 – Oktober 2003.

Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (Kasad) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007-2010.

Diskusi bersama dengan bapak mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso banyak memberikan pencerahan bagi kami yang menyimaknya. Menurut beliau, "kalau kita menjadi bangsa yang tidak kuat, lemah, maka tidak dilihat (dipandang) orang terutama bangsa lain, karena mereka akan seenaknya sendiri memperlakukan bangsa ini. Kita dipandang lemah karena kitanya sendiri yg mau dibikin seenaknya, khususnya anak-anak mudanya mengganggap enteng dalam hal membela negara, itu dikarenakan sudah terbawa arus liberalisasi,  karena ada keterlibatan pihak asing. Seorang negarawan harus mempunyai semangat seperti mata air yg tidak pernah habis", begitu ujarnya. "Keadilan adalah keamanan, kesejahteraan. Sehingga Demokrasi tanpa keadilan adalah omong kosong", tambah beliau.

Berikut bisa dilihat foto-foto ketika berdiskusi bersama dengan beliau pada link ini:

Diskusi bareng bapak Jenderal (Purn) TNI Djoko Santoso (Panglima TNI pada tahun 2007-2010)


~ It's about Trust, Love and Kindness ~






BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline