Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Junanto Herdiawan: Jangan Overthinking terhadap Resesi

Diperbarui: 13 November 2022   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Kompasiana)

Dia berkali-kali mengusap wajah dan rambutnya. Terpancar kelelahan saat kami menjumpainya melalui daring, Senin (07/11/2022). Maklum, Kompasianer Junanto Herdiawan baru pulang Umrah sehari sebelumnya. Masih jetlag, boleh dibilang.

Namun kelelahan itu tak lantas menyurutkan semangat perjumpaan dengan kami. Kesungkanan kami buru-buru dia halau. "Nggak apa-apa. Santai, santai," katanya.

Dengan Mas Jun, begitu dia biasa disapa, kami berjumpa sekira 90 menit. Kami memang tidak membahas banyak hal, tetapi ihwal G20 hingga resesi ekonomi membuat percakapan kami cukup hangat.

Sejak 2008 Junanto telah aktif ber-Kompasiana. Sejak saat itu ia telah banyak menghasilkan tulisan dari beragam topik, mulai dari isu ekonomi, catatan perjalanan, hingga gaya hidup.

Ia mengakui bahwa Kompasiana adalah tempatnya mengasah kemampuan menulis. Hampir setiap minggu dia selalu menyisihkan waktunya untuk membuat satu tulisan. Sebab, katanya, cara paling baik menulis adalah dengan menulis. Selain itu, tentunya harus banyak membaca.

"Apalagi menulis di Kompasiana langsung ditanggapi oleh netizen. Jadi kita makin berhati-hati dalam menulis dan jadi semakin matang tulisan kita. Karena kalau tulisan kita tidak bagus ada komen-komen. Makanya saya menulis hampir setiap minggu (untuk) mengasah kemampuan menulis. Karena ditanggapi, direspons, menulisnya jadi luwes," ungkapnya.

Dia pun berpesan, kepada khususnya anak-anak muda, untuk berlatih menulis.

"Bagus kalau anak-anak muda kita dorong menulis di Kompasiana. Karena sekolah terbaik adalah menulis. Dan Kompasiana itu adalah wadahnya. Gratis, tinggal nulis, banyak hadiahnya. Makanya harus dipertahankan ini Kompasiana," katanya.

Membumikan G20

"Karena tantangan terbesar di jalur finansial ini adalah bahasanya bahasa langitan, bahasa dewa. Kagak ngarti orang kalau ngomong sharing impact, international taxation. Sangat segmented dan nggak relate amat sama anak muda," ujarnya.

Junanto yang kini menjabat sebagai Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia tengah disibukkan menyambut persiapan puncak dari KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali, 15-16 November 2022 mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline