Lihat ke Halaman Asli

LuhPutu Udayati

ora et labora

Dunia Tanpa Koma

Diperbarui: 3 Oktober 2018   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi : pixabay.com

Terkadang kerapuhan membuat seseorang merasa sendiri saja meghidupi hidup, 

padahal kerapuhan justru membesarkan jiwa dan menyemaikan kehangatan perjalanan, 

lantaran kerapuhan serupa sinar matahari yang akan muncul 

hanya menunggu awan gelap menjauh dari dirinya.

Dienda  lama mengamati kalimat-kalimat yang masuk ke chat WA nya, karena merasa aneh saja, tetiba ada seseorang yang mengirimnya. Untuk apa? Maksudnya apa? Ditelusurinya identitas pemilik nama pengirim chat, tidak tercantum. Hanya nomor  dan foto profil pemandangan pagi di hutan raya Botanical Garden Bedugul Bali.

Belum selesai menelisik pemilik nomor WA tersebut, masuk lagi satu chat,

padahal di balik kerapuhanmu kutemukan keangkuhan sekaligus kesombonganmu.

Deg. Panas menjalari seluruh wajah Dienda. Siapa berani seperti ini?

Kamu,siapa? gemas dibalasnya chat tanpa alasan itu

eh..begitu sigap dibalasnya

Aku, dunia tanpa koma, yang pernah selalu ada dalam dunia sendirimu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline