Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Harga NFT Anjlok, Serok atau Tinggalkan?

Diperbarui: 26 Mei 2022   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi NFT. (Diolah kompasiana dari sumber: pixabay.com/amhnasim)

Kamu sudah pernah menjual NFT sendiri? Atau, mungkin pernah membeli NFT dari karya orang lain?

Setelah popularitasnya meroket pada 2021 lalu, tren transaksi jual-beli aset Non-Fungible Token atau NFT kini tengah melandai. Jumlah perdagangan di OpenSea pun menurun pada periode Februari-Maret 2022.

Sebagaimana kita tahu, NFT bisa dihargai mahal karena value dan kelangkaannya. Tetapi yang terjadi adalah orang-orang malah berbondong-bondong menjual gambar apapun yang value-nya dipertanyakan. Foto KTP, misalnya.

Inilah yang membuat supply lebih tinggi daripada demand. Akibatnya, harga NFT turun drastis deh.

Nah, mumpung harga jualnya lagi anjlok banget, adakah di antara Kompasianer yang mau memanfaatkan situasi ini buat "nyerok" alias memborong NFT? Ataukah murahnya harga NFT malah membuat teman-teman ilfil dan tidak berminat lagi kepada NFT?

Bagaimana dengan kamu yang sudah pernah mencoba membeli NFT? Berapa kerugian yang musti kamu tanggung?

Buat kamu yang masih semangat "mainan" NFT, apa sih yang menjadi alasanmu? Apa analisismu?

Nah, bagaimana tanggapan Kompasianer dengan turunnya nilai jual NFT? Silakan tambah label Harga NFT Turun (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.

Optimasi kontenmu di Kompasiana!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline