Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Pentingnya Pendekatan Budaya dalam Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Diperbarui: 13 Maret 2021   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pedagang Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, mulai menjalani vaksinasi Covid-19. Foto diambil pada Selasa (9/3/2021).

MEMASUKI tahun 2021 virus Covid-19 masih merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia. Setahun lebih sudah pandemi ini terjadi, namun kasus positif dan angka kematian masih terus saja bertambah.

Dilansir dari Worldometers, Kamis (11/3/2021), secara global terdapat setidaknya 188.607. 029 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 2.630.898 dan sekitar 94.221.177 orang telah dinyatakan sembuh.

Hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, Jumat (12/3/2021), terdapat penambahan sekitar 6.412 kasus baru. Jumlah kasus total terkonfirmasi positif sebanyak 1.410.134 orang dengan total kasus sembuh sebanyak 1.231.454 dan angka kematian sebesar 38.229 kasus.

Berdasarkan data tersebut, pemerintah dan masyarakat masih harus waspada terhadap penularan virus Covid-19 karena hingga saat ini pandemi ini telah melumpuhkan berbagai sektor penting yang berdampak buruk kepada negara dan masyarakat.

Upaya Preventif 

Selain aktif menyebarkan infomasi kesehatan dan menggalakkan penerapan protokol kesehatan secara ketat, salah satu langkah dan upaya preventif yang dilakukan pemerintah adalah vaksinasi nasional untuk memutus mata rantai penularan virus ini.

Hingga saat ini, pemerintah melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengambil langkah kerja sama dengan lima negara yang menyediakan vaksin Covid-19 antara lain Korea Selatan dan India untuk vaksin AstraZeneca, Jerman untuk vaksin Pfizer, Amerika untuk vaksin Novavax, dan Cina untuk vaksin Sinovac.

Vaksinasi pun dilakukan secara bertahap sejak Februari 2021 lalu hingga saat ini dengan sasaran kelompok prioritas penerima vaksin yang merujuk pada peta jalan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE), dan didukung dengan kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional.

Dilansir dari https://www.kemkes.go.id hingga 12 Maret 2021, secara akumulatif sejumlah 3.769.174 orang telah divaksin dosis pertama dan 1.339.362 orang telah divaksin dosis kedua, adapun kelompok prioritas masyarakat yang telah divaksin meliputi SDM Kesehatan, petugas publik, dan lansia.

Cakupan vaksinasi hingga saat ini telah mancapai 9,34 persen pada tahap 1 dan 3,32 persen pada tahap 2 dari total target sasaran vaksinasi sebanyak 40.349.051 orang.

Status SDM Kesehatan yang telah divaksin pada tahap 1 sebesar 95,64 persen dan 78,54 persen pada tahap 2.

Sementara itu dua kelompok prioritas berikutnya telah melakukan vaksinasi tahap 1, antara lain petugas publik (10,50 persen) dan (2,53 persen).

Kendala Vaksinasi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline