Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Batalkan Pesanan Grab di Singapura, Siap-siap Kena Denda

Diperbarui: 6 Maret 2019   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi GrabCar.

KOMPAS.com - Membatalkan pesanan Grab mungkin tak jadi beban bagi pengguna di Indonesia. Namun berbeda halnya dengan pengguna Grab di Singapura.

Di negara tersebut, pengguna yang membatalkan pesanan Grab setelah 5 menit dari waktu booking akan didenda sebesar 4 dollar Singapura (sekitar Rp 40.000).

Dalam pernyataan resmi Grab Singapura, kebijakan denda pembatalan tersebut efektif berlaku mulai 11 Maret 2019. Uang denda dari pembatalan itu akan langsung ditransfer ke mitra pengemudi terkait.

Baca juga: Pengguna Grab Bisa Gratis Nonton Hooq Selama 3 Bulan

"Setelah melihat data dan tren penggunaan, kami yakin tenggang lima menit (atau 3 menit untuk GrabShare) cukup bagi konsumen untuk memutuskan akan membatalkan atau tidak," kata juru bicara Grab, dirangkum KompasTekno dari Marketing Interactive, Rabu (6/3/2019).

Dalam tenggang waktu itu, mitra pengemudi disebut Grab tidak akan berjalan terlalu jauh untuk menjemput penumpang.

"Kebijakan pembatalan yang diperbarui ini memungkinkan fleksibilitas bagi pelanggan, sembari berlaku adil bagi mitra pengemudi," imbuh juru bicara Grab.

Baca juga: Singapura Denda Uber dan Grab Rp 141 Miliar

Sebelumnya, Grab Singapura memberlakukan kebijakan denda 5 dollar Singapura (sekitar Rp 52.000) bagi pelanggan yang melakukan pembatalan ketiga dan seterusnya, dalam waktu satu minggu.

Di sisi lain, jika mitra pengemudi yang membatalkan pesanan, maka calon penumpang akan diberi GrabRewards sebesar 100 poin. Pembatalan yang dilakukan dalam waktu lima menit saat sedang mencari driver tidak dikenakan denda.

Biaya pembatalan juga akan dibebaskan untuk penumpang jika pengemudi tidak tiba dalam waktu lima menit setelah perkiraan waktu kedatangan ditunjukkan pertama kali di aplikasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline