Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Fahri Hamzah Kritik Pertemuan Petinggi PKS dengan Abraham Samad

Diperbarui: 26 Mei 2018   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mantan Ketua KPK Abraham Samad dan Presiden PKS Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (24/5/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PKS Fahri Hamzah mengkritik pertemuan para petinggi PKS dengan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.

Ia menilai PKS tak layak bertemu dan menjadikan Samad sebagai calon pemimpin nasional di Pemilu 2019 lantaran pernah menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus suap impor daging.

"Saya masih merekam, saya masih belum terima cara dia memvonis Luthfi, itu aja. Jadi saya punya pandangan itu, saya tidak terima gitu lho dan karena itu saya tidak terima kalau dia yang menjadi calon kami (PKS)," kata Fahri di kediamannya di Senayan, Jakarta, Jumat (25/5/2018).

Ia menambahkan, setelah pertemuan Presiden PKS Sohibul Iman dengan Samad, banyak kader yang menyampaikan keresahan kepadanya.

Menurut Fahri, mereka kecewa karena masih banyak yang belum menerima perlakuan Samad terhadap Luthfi yang mereka nilai tak bersalah.

"Saya masih bisa mengatakan kepada dia, cara dia mendelik itu salah. Tapi ya udahlah itu kan urusan pengurus yah, struktur," ujar Fahri.

"Adapun kami ini adalah mengembangkan dilalog saja supaya banyak orang yang terlibat dalam dialog nasional ini sehingga masyarakat juga punya pilihan yang semakin lama semakin banyak," lanjut dia.

Sohibul sebelumnya akan mengajukan nama Abraham Samad kepada Majelis Syuro PKS sebagai calon alternatif yang akan diusung dalam pemilihan presiden 2019.

Hal ini disampaikan Sohibul usai menerima kunjungan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (24/5/2018).

"Ini kan baru ketemu. Nanti kita sampaikan ke Majelis Syuro," kata Sohibul kepada wartawan, usai pertemuan dengan Abraham.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline