Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Jokowi dan Tiga Tokoh Indonesia Masuk Top 50 Muslim Berpengaruh Dunia

Diperbarui: 23 Mei 2017   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo menaiki motor trail untuk menjajal salah satu ruas Trans Papua yang masih dalam tahap pengerjaan, Rabu (10/5/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) merilis daftar terbaru 500 tokoh muslim tahun 2017 yang paling berpengaruh di dunia dalam situs www.themuslim500.com. Sebanyak empat tokoh asal Indonesia, masuk ke dalam 50 besar, termasuk Presiden Joko Widodo.

Tiga tokoh Indonesia lainnya yakni Ketua Pengusur Besar Nahdlatul Ulama (PBN) Said Aqil Siradj, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, dan kiai kharismatik asal Pekalongan Luthfi bin Yahya.

(Baca: Video Saat Jokowi Mendongeng "Lutung Kasarung"...)

Daftar ini diambil dengan survei terhadap tokoh muslim yang memiliki pengaruh baik secara kultural, ideologis, finansial, politis, dan lainnya dalam membuat perubahan signifikan bagi kaum muslim dunia.

Pengaruh yang diberikan bisa berupa pemahaman keyakinan religi yang biasa dilakukan oleh para pemuka agama ataupun melalui kebijakan sosial ekonomi, hingga seniman yang membentuk budaya popular.

Presiden Jokowi

Di dalam situs themuslim500.com disebutkan bahwa Jokowi merupakan pemimpin yang populis yang tak memiliki dukungan dari kelompok religius dan juga tak berasal dari latar belakang militer atau kelas ekonomi atas.

Di dalam daftar pengaruh yang diberikan, situs itu mencantumkan keberhasilan Jokowi menjadi politisi bersih dan dekat dengan rakyat saat menjadi Wali Kota Solo.

Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi disebut berhasil membuat perubahan dalam menyediakan transportasi publik dan pengendalian banjir.

Said Aqil Siradj

Said merupakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Di bawah pimpinan Said Aqil, NU dianggap telah mengembangkan pendidikan, kesehatan, dan pemberantasan kemiskinan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline