Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Buni Yani Anggap Hidupnya Hancur Gara-gara "Buzzer" Ahok

Diperbarui: 28 April 2017   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan penghasutan terkait SARA, Buni Yani (peci putih) dalam sebuah jumpa pers yang digelar di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan penghasutan terkait SARA, Buni Yani menyatakan kehidupannya kini hancur pasca penetapannya sebagai tersangka.

Dan ia menyalahkan ulah buzzer-buzzer pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama atas semuanya itu.

Menurut Buni, buzzer-buzzer pendukung Ahok telah memfitnahnya dan membangun opini negatif terhadapnya.

"Buzzer ini sangat biadab. Memfitnah orang, menghancurkan hidup orang, tapi mereka tidak pernah puas," kata Buni dalam sebuah jumpa pers yang digelar di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017).

Buni menyebut pasca ditetapkan sebagai tersangka, dirinya langsung diminta mengundurkan diri dari sebuah perguruan tinggi swasta tempatnya mengajar.

Tidak sampai di situ, studi S3 yang sedang ditempuhnya di Leiden, Belanda juga harus terhenti. Menurut Buni, sampai saat ini dirinya belum mendapatkan pekerjaan kembali.

Baca: Buni Yani Tantang Buzzer-buzzer Ahok untuk Bertemu dan Berdebat

Namun, Buni menyebut kondisi yang dihadapinya saat ini belum membuat buzzer-buzzer pendukung Ahok puas.

Sebab, ia mengaku masih sering difitnah atas sejumlah isu yang sengaja disebar di media sosial. Salah satunya isu mengenai bahwa dia membutuhkan dana untuk menyewa pengacara.

"Sering juga ada mobil yang berhenti di depan rumah saya yang membuat istri saya takut," ujar Buni.

Buni menyatakan penetapannya sebagai tersangka tidak memiliki dasar. Karena hanya berdasarkan caption yang ditulis dalam video pidato Ahok yang diunggah di akun Facebook-nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline