Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

6 Manfaat Nonton Bola dengan Pasangan, Cubit, Senggol, Sayang

Diperbarui: 26 November 2022   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6 Manfaat Nonton Bola Bersama Pasangan, Cubit, Senggol, Sayang (gambar: simplemost.com)

Seorang kawan bercerita kepadaku. Ia mengeluh karena harus "berpisah" dengan istrinya selama nonton Piala Dunia. Kawan saya ini penggila bola. Baginya nobar dengan teman-teman adalah keharusan.

Istrinya tidak suka. Dia bukan pencinta bola, dan minta ditemani saja. "Nonton bola di rumah, kenapa sih?"

Si kawan tentu saja protes. Baginya, tidak ada manfaatnya. Tapi, istrinya ogah ikutan. Gimana, dong?

Sebenarnya sih, jalan tengah boleh ditempuh. Menonton bola bareng istri di rumah juga banyak manfaatnya. Mau tahu?

Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

Bola itu identik dengan lelaki. Tapi kalau sudah even akbar seperti Piala Dunia ini, wanita pun ikut berdebar. Saya dan istri nonton bersama. Meskipun dia bukan pencinta sepak bola, tetapi tidak beranilah ia mengganti kanal TV.

Masalahnya, dirinya paham bahwa sepak bola adalah even akbar yang tak bisa dilewatkan. Quality time tercipta, bapaknya tidak keluyuran kemana-mana. Keluarga harmonis.

Menambah Wawasan

Saya sebenarnya bukan pencinta bola. Hanya menonton dua tahun sekali. Piala Eropa dan Piala Dunia saja. Istri saya lebih-lebih. Tapi, lucunya ia tahu tentang kejadian viral Antonio Rudiger. Pemain Timnas Jerman yang disebut mengejek "Naruto."

Ia pun rajin bertanya tentang beberapa negara yang masih terasa "asing". Seperti peserta dari Afrika. Istri saya juga baru tahu kalau Ronaldo berasal dari Portugal. Selama ini ia kira CR7 adalah orang Inggris karena bermain untuk Manchester United. Terkesan sepele, tapi buat saya itu luar biasa. Kekagumannya kepada Ronaldo agak berkurang.

Meningkatkan Adrenalin

Selama perhelatan, saya punya cara tersendiri untuk memilih jagoanku. Para tim non-unggulan. Istri saya tentu sebaliknya. Maklum, wanita sering merasa lebih di atas. Saya juga punya kepentingan untuk mengalah. Biar diriku terlihat sedih, jatah cayang-cayang pun bertambah.

Sayangnya putaran pertama piala dunia banyak memberikan kekecewaan. Tim unggulan berjatuhan, istri pun misuh-misuh. Ah tidak apa-apa. Tetap saja kemesraan itu terjalin. Aku dapat cubitan, dianggap jagoan. Bukankah itu tanda sayang?

Tubuh dan Jiwa yang Sehat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline